INKORPORASI PRODUK SUPLEMEN MULTI NUTRIEN SAOS KE DALAM KONSENTRAT SAPI POTONG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK RANSUM
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Multi nutrien saos (MNS) pada ransum terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pada sapi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September--November 2022 di Desa Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Analisis dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 perlakuan dan 8 ulangan menggunakan 16 sapi. Rancangan perlakuannya adalah R1: Ransum Grumi Feed A 50% + Hijauan 50% dan R2: R1 +MNS 6,45 %. Data dari hasil penelitian dianalisis dengan analisis Uji T. Hasil penelitian menunjukkan penambahan MNS tidak berpengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian MNS 6,45% tidak mempengaruhi KCBK dan KCBO. Rataan KCBK pada R1 adalah 69,23%+4,27%; dan R2 70,96%+2,34%. Sedangkan KCBO masing-masing adalah R1 68,84%+4,15%; dan R2 71,44%+2,65%. Rataan KCBO pada R2 71,44%+2,65%. Lebih tinggi dari R1 68,84%+4,15%.
References
Afriyanti, M. 2008. Fermentabilitas dan Kecernaan In-vitro Ransum yang diberi Kursin Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) pada Ternak Sapi dan Kerbau. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Anggorodi, R., 1979. Ilmu makanan ternak umum. PT Gramedia, Jakarta.
Christiyanto, M. dan A. Subrata. 2005. Perlakuan Fisik dan Biologis pada Limbah Industri Pertanian Terhadap Serat Kasar. Laporan Kegiatan. Pusat studi Agribisnis dan Agroindustri Universitas Diponegoro. Semarang.
Christiyanto, M., M. Soejono, R. Utomo, H. Hartadi, dan B.P. Widyobroto. 2005. Konsumsi dan kecernaan nutrien ransum yang berbeda prekrusor protein-energi dengan pakan basal rumput raja pada sapi perah. J. Indon. Trop. Anim. Agric. 30:242-247.
Crampton, E. E. And L. E. Harris. 1969. Applied Animal Nutrition 2nd Edition. L. H. Freeman and Co, San Francisco.
Darwis, A. A., T. Budasor, L., Hartato dan M. Alisyahbana, 1988. Studi potensi limbah lignosellulosa di Indonesia. PAU Bioteknologi IPB. Bogor.
Fathul, F. dan S. Wajizah. 2010. Penambahan mikromineral mn dan cu dalam ransum terhadap aktivitas biofermentasi rumen domba secara in vitro. JITV. 15(1): 9-15.
Firsoni dan D. Ansori. 2015. Manfaat urea molasses multi nutrient blok (ummb) yang mengandung tepung daun glirisidia (gliricidia sepium) secara in-vitro. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. 11(02): 161- 170.
Gatenby, R.M. 1986. Sheep Production in the Tropics and Sub Tropics. Edisi ke- 1. Longman inc., New York
Gaspersz, V. 1995. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan 1. Tarsito. Bandung.
Karolina, S., Erwanto, dan K. Adhianto. 2016. Pengaruh penggunaan Multi Nutrients Sauce (MNS) ERO II dalam ransum terhadap pertambahan bobot tubuh sapi potong. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 4(2): 124─128.
Kusmiati, R., Swasono, Tamat, J. Eddy, dan I. Ria. 2007. Produksi glukan dari dua galur Agrobacterium sp. pada media mengandung kombinasi molasses dan urasil. Jurnal Biodiversitas. 8(1): 123─129.
McDonald, P., R.A. Edward, and J.F.O. Greenhalgh. 2002. Animal Nutrition. 6th Ed. Longman Scientific & Technical. John Willey & Sons. Inc, New York.
Nista, D, H. Natalia, A. Taufiq. 2007. Teknologi Pengolahan Pakan. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Sembawa.
Nurhaita, N. Jamarun, R. Saladin, L Warly, & Mardiati Z. 2008. Efek suplementasi mineral Sulfur dan Phospor pada daun sawit amoniasi terhadap kecernaan zat makanan secara in-vitro dan karakteristik cairan rumen. J. Pengembangan Peternakan Tropis 33: 51-58
Rifai, Z. 2009. Kecernaan Ransum Berbasis Jerami Padi Yang Diberi Tepung Daun Ongole. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sapienza, D.A., and K. Bolsen, 1993. Teknologi Silase. Diterjemahkan oleh Rini Budiastiti. Pioneer – Hi– Bred International Inc.
Sebayang, F. 2006. Pembuatan Etanol dari molase secara fermentasi Menggunakan Sel Saccharomyces cerevisiae Yang Termobilisasi Pada Kalsium Alginat. Jurnal Technologi Proses. 5 (2): 68 – 74.
Tanuwiria, U. H. 2004. Pengaruh Penambahan Kompleks Mineral- Asam Lemak Terhadap Kecernaan Ransum dan Populasi Mikroba Rumen Domba Priangan Betina. J Ilmu Ternak. 4(2) : 70-76.
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo dan S. Lendosoekodjo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Paramita, W. L., W. E. Susanto, dan A. B. Yulianto. 2008. Konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik dalam haylase pakan lengkap ternak sapi Peranakan Ongole. Media Kedokteran Hewan. 24: 59-62.
Parakkasi, A. 1995. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit Universitas indonesia. Jakarata.
Yusmadi. 2008. Kajian Mutu dan Palatabilitas Silase dan Hay Ransum Komplit Berbasis Sampah. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Copyright (c) 2024 Rizka Novita Sari, Erwanto Erwanto, Liman Liman, Muhtarudin Muhtarudin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).

.jpg)





