http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/issue/feed Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan 2025-12-21T17:02:57+00:00 Prof. Dr. Kusuma Adhianto, S.Pt., M.P. jrip@fp.unila.ac.id Open Journal Systems <p>&nbsp;</p> <div class="mangsud" style="position: absolute; left: -9999px; top: -9999px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden;"> <p><a href="https://jik.jurnal.unej.ac.id/">https://jik.jurnal.unej.ac.id/</a></p> <p><a href="https://intelegensia.web.id/">BET4D</a></p> <p><a href="https://pierreonline.uk/">Toto 4D</a></p> <p><a href="https://nstproceeding.com/">https://nstproceeding.com/</a></p> <p><a href="https://journal.gemi.or.id/">https://journal.gemi.or.id/</a></p> <p><a href="https://ijest.id/">https://ijest.id/</a></p> <p><a href="https://saberenlacomplejidad.mx/">https://saberenlacomplejidad.mx/</a></p> <p><a href="https://multidisipliner.org/">https://multidisipliner.org/</a></p> <p><a href="https://e-journal.elkuator.com">https://e-journal.elkuator.com</a></p> <p><a href="https://e-journal.icmandalika.or.id/">https://e-journal.icmandalika.or.id/</a></p> <p><a href="https://avia.ftmd.itb.ac.id/">https://avia.ftmd.itb.ac.id/</a></p> <p><a href="https://journalscientific-journal.com">https://journalscientific-journal.com</a></p> <p><a href="https://kadinsemarang.id/">https://kadinsemarang.id/</a></p> <p><a href="https://lpm.unsa.ac.id/">https://lpm.unsa.ac.id/</a></p> <p><a href="https://pacioli.ucp.edu.pk/">https://pacioli.ucp.edu.pk/</a></p> <p><a href="https://journalscientific-journal.com">https://journalscientific-journal.com</a></p> <p><a href="https://fit-isi.id/">https://fit-isi.id/</a></p> <p><a href="https://journals.ap2.pt/">https://journals.ap2.pt/</a></p> <p><a href="https://solusipublikasi.id/">https://solusipublikasi.id/</a></p> <p><a href="https://ijss.pierreonline.uk/">https://ijss.pierreonline.uk/</a></p> <p><a href="https://saltyflyrodders.org/">https://saltyflyrodders.org/</a></p> </div> http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1092 Pendugaan Bobot Tubuh Kambing Jawarandu Betina Menggunakan Pengukuran Volume Tubuh dengan Metode Persamaan Linier di DesaPajar Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah 2025-12-21T17:01:07+00:00 Ezra Hizkia Hizkiaezra014@gmail.com Akhmad Dakhlan akhmad.dakhlan@fp.unila.ac.id Dian Kurniawati dian.kurniawati@fp.unila.ac.id Kusuma Adhianto kusuma.adhianto@fp.unila.ac.id <p>This study aims to determine the correlation and regression between body measurements and body volume calculated from the body length and chest circumference on body weight of Jawarandu goats in Pajar Mataram Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency.The research method applied was a survey. The sampling technique was carried out using purposive sampling, with the criteria of goats aged 1 to 3 years, female goats which were not pregnant, and female goats which were not breastfeeding. The data obtained was tabulated using Exel. Correlation and regression analysis between body measurements and body volume (VT) on body weight (BT) were carried out using the R program. Based on the results of the research that has been carried out, the correlation coefficient (r) values obtained between chest circumference, body length, and body volume on body weight ware 0.927, 0.819, and 0.920, respectively. The body weight of a female Jawarandu goat can also be estimated using body measurements and body volume on body weight with regression equations between chest circumference, body length, and body volume, namely BT =-39.19269 + 0.98667 LD, BT =-39.2174 + 1.0936 PB, BT = 4.075 + 1.043VT, respectively with the determination coefficient (R<sup>2</sup>) of 0.859, 0.671 and 0.848, respectively, with the best reliability is achieved by the body length, which is 99.99%.</p> 2025-11-28T00:03:04+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1051 Pendugaan Bobot Badan Kambing Jawarandu Betina Menggunakan Ukuran Tubuh dengan Metode Linier dan Kuadratik di Desa Fajar Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah 2025-12-21T17:02:13+00:00 Daffa Rizky Alhafidz alhafidz371@gmail.com Akhmad Dakhlan akhmad.dakhlan@fp.unila.ac.id Dian Kurniawati dian.kurniawati@fp.unila.ac.id Kusuma Adhianto kusuma.adhianto@fp.unila.ac.id <table width="559"> <tbody> <tr> <td width="397"> <p>Pengembangan ternak kambing memiliki potensi besar untuk mendukung keberlanjutan sektor peternakan dan pertanian, khususnya di wilayah Lampung yang menunjukkan peningkatan populasi kambing secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi antara ukuran tubuh—meliputi lingkar dada (LD), panjang badan (PB), dan tinggi pundak (TP)—dengan bobot badan kambing Jawarandu betina berumur 1—3 tahun, serta menentukan model regresi terbaik dalam memperkirakan bobot badan menggunakan metode linier dan kuadratik. Sampel terdiri dari 100 ekor kambing betina yang diukur dan ditimbang di peternakan rakyat Desa Fajar Mataram, Lampung Tengah. Hasil analisis menunjukkan bahwa lingkar dada memiliki korelasi sangat kuat dengan bobot badan (r linear = 0,9416; r kuadratik = 0,9435) dengan koefisien determinasi (R²) sebesar 88,66% pada regresi linier dan 89,09% pada regresi kuadratik. Panjang badan juga menunjukkan korelasi sangat kuat (r linear = 0,846; r kuadratik = 0,847) dengan R² sekitar 71,53% hingga 71,78%. Tinggi pundak memiliki korelasi kuat (r linear = 0,7286; r kuadratik = 0,7231) dengan R² antara 53,09% hingga 53,59%. Persamaan regresi linier yang diperoleh adalah BB = -41,63981 + 1,01125LD; BB = -32,68360 + 1,00224PB; dan BB = -22,51608 + 0,84504TP, sedangkan persamaan kuadratiknya adalah BB = 12,353469 – 0,586343LD + 0,011730LD²; BB = -0,613905 – 0,065181PB + 0,008814PB²; dan BB = -63,70000 + 2,21765TP – 0,01134TP². Berdasarkan nilai R², persamaan regresi kuadratik menggunakan lingkar dada merupakan model terbaik untuk memperkirakan bobot badan kambing Jawarandu betina dengan tingkat keterandalan mencapai 89,09%.</p> </td> </tr> </tbody> </table> 2025-11-28T00:08:31+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1118 Pendugaan Bobot Tubuh Kambing Jawarandu Betina Menggunakan Ukuran Tubuh dengan Metode Regresi Linier dan Polinomial di Desa Fajar Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah 2025-12-21T17:02:57+00:00 Richard Danadipa Ginting danadipaginting@gmail.com Akhmad Dakhlan akhmad.dakhlan@fp.unila.ac.id Dian Kurniawati dian.kurniawati@fp.unila.ac.id Kusuma Adhianto kusuma.adhianto@fp.unila.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dan regresi yang terbaik dalam menduga bobot badan kambing Jawarandu menggunakan persamaan linier dan polinomial melalui ukuran tubuh, seperti lingkar dada (LD), panjang badan (PB), dan tinggi pundak (TP). Penelitian dilakukan di Peternakan Rakyat di Desa Fajar Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Maret 2025 dengan menggunakan metode survei. Data 100 ekor kambing Jawarandu betina yang diperoleh ditabulasi menggunakan Excel, kemudian data dianalisis korelasi dan regresi linier serta polinomial menggunakan program R. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai korelasi linier antara ukuran tubuh (LD, TP, dan TP) terhadap bobot tubuh berturut-turut yaitu 0,960; 0,884; dan 0,813, korelasi polinomial (kuadratik) 0,963; 0,884; dan 0,805, polinomial (kubik) 0,963; 0,882; dan 0,793, polinomial (kuatrik) 0,959; 0,876; dan 0,777. Hasil penelitian menunjukan bahwa persamaan linier antara (LD, PB, dan TP) terhadap BT yaitu BT = -43,38631+ 1,05331LD, BT = -39,67865+ 1,11759PB, BT = -33,84817 + 1,01048TP, Polinomial (kuadratik) BT = 9,118473 -0,480514LD + 0,011086LD², BT = -12,841143 + 0,246433PB + 0,007002PB², BT = -96,987843 + 2,988678TP -0,015342TP², polinomial (kubik) BT = 283,7 -12.59LD + 0,1876LD² -0,0008518LD<sup>3</sup>, BT = 496.532556 -24.609950PB + 0.408194PB² + -0.002142PB<sup>3</sup>,BT = 195,5 -10,63TP + 0,1942TP² -0,001065TP<sup>3</sup>, polinomial (kuatrik) BT = -2130 + 129,7 LD -2,938LD² + 0,02946LD<sup>3</sup> -0,0001096LD<sup>4</sup>, BT = 247,2 -8,273PB + 0,009339PB² + 0,002159PB<sup>3</sup> + 0,00001728PB<sup>4</sup>, BT = 774,6 -46,81TP + 1,035TP² -0,009688TP<sup>3</sup> + 0,00003289TP<sup>4</sup>. Dapat disimpulkan bahawa persamaan polinomial (kuatrik) menggunakan LD merupakan model regresi terbaik untuk pendugaan bobot tubuh kambing Jawarandu betina dengan R<sup>2</sup> 0,9343.</p> 2025-11-28T00:23:57+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1124 Hubungan Antara Konsumsi Bahan Kering, Protein Kasar, Dan Serat Kasar Ransum Dengan Bahan Kering Tanpa Lemak Dan Laktosa Susu Kambing Sapera (Studi Kasus Di P4S Telaga Rizqy 21, Metro Timur) 2025-12-21T16:26:19+00:00 Nasywa Nurwidya nasywanrw10@gmail.com Arif Qisthon arif.qisthon@fp.unila.ac.id Liman Liman liman.1967@fp.unila.ac.id Veronica Wanniatie veronica.wanniatie@fp.unila.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi bahan kering (BK), protein kasar (PK), dan serat kasar (SK) ransum dengan kualitas bahan kering tanpa lemak (BKTL) dan kadar laktosa susu kambing Sapera. Penelitian dilaksanakan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Telaga Rizqy 21, Metro Timur, menggunakan 20 ekor kambing Sapera laktasi III–IV bulan dengan paritas III–IV. Data konsumsi pakan diperoleh dengan menimbang pakan yang diberikan dan sisa pakan selama 14 hari. Analisis proksimat terhadap pakan dilakukan untuk menentukan kandungan BK, PK, dan SK. Kualitas susu dianalisis menggunakan Lactoscan untuk memperoleh kadar BKTL dan laktosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi BK, PK, dan SK menunjukan hubungan positif cukup kuat terhadap kadar BKTL (r = 0,458; 0,430; 0,449) dan laktosa (r = 0,452; 0,411; 0,443), dengan konsumsi bahan kering (KBK) menunjukkan nilai korelasi tertinggi terhadap kedua parameter. Dalam regresi sederhana, KBK memberikan kontribusi terbesar dalam menduga kadar BKTL (R² = 0,210) dan laktosa (R² = 0,204). Namun demikian, dalam regresi berganda, hanya konsumsi protein kasar (KPK) yang berpengaruh signifikan (p &lt; 0,05) terhadap kedua parameter kualitas susu. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun BK memiliki hubungan paling kuat, KPK merupakan variabel yang paling signifikan dalam menjelaskan variasi kualitas susu ketika dianalisis secara bersama.</p> 2025-11-28T00:30:34+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1135 Pengaruh Subtitusi Tepung Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr) di dalam Ransum terhadap Peubah Fisiologis Kambing Peranakan Boer Jantan 2025-12-21T16:26:19+00:00 Lutvi Ngaini lutviaini1905@gmail.com Arif Qisthon arif.qisthon@fp.unila.ac.id Erwanto Erwanto erwanto.1961@fp.unila.ac.id Madi Hartono madi.hartono@fp.unila.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan level terbaik dari subtitusi tepung daun katuk (<em>Sauropus androgynus (L.) Merr</em>) dalam ransumterhadap respon fisiologis Kambing Peranakan Boer, yang meliputi frekuensi denyut jantung, napas, dan suhu rektal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret—Mei 2025 di Peternakan Sinau Farm, Kota Metro. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan,&nbsp; yaitu P0 (100% ransum basal) P1 (92,5% ransum basal + 7,5% tepung daun katuk) dan P3 (85% ransum basal + 15% tepung daun katuk), serta 4 ulangan dengan jumlah total 12 ekor kambing yang dikelompokkan berdasarkan bobot tubuh. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf 5%, dan jika berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan. Peubah yang diamati yaitu frekuensi napas, denyut jantung dan suhu rektal. Hasil analisis menunjukkan bahwa substitusi tepung daun katuk tidak berpengaruh signifikan (P &gt; 0,05) terhadap ketiga parameter tersebut. Dengan demikian, penggunaan tepung daun katuk hingga 15% dalam ransum aman dan tidak memengaruhi kondisi fisiologis kambing.</p> 2025-11-28T00:38:50+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1125 Pengaruh Urine Sapi Terhadap Tinggi Tanaman, Biomassa, Kadar ADF (Acid Detergent Fiber) dan Kadar NDF (Neutral Detergent Fiber) Fodder Jagung 2025-12-21T16:26:19+00:00 Wayan Eka Putrianingsih weyeenekape@gmail.com Syahrio Tantalo syahrio.tantalo@fp.unila.ac.id Muhtarudin Muhtarudin muhtarudin.1961@fp.unila.ac.id Erwanto Erwanto erwanto.1961@fp.unila.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level dan level terbaik pemberian urine sapi terhadap tinggi tanaman, biomassa, kadar ADF (Acid Detergent Fiber) dan Kadar NDF (Neutral Detergent Fiber) fodder jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada 27 Februari 2025—21 Mei 2025, pemeliharaan fodder jagung dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan analisis Van Soest di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancanagn Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan level urine yang berbeda selama 14 hari dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu, P0: Kontrol (penyiraman tanaman dengan air 800 ml), P1: 5% urine sapi, P2: 10% urine sapi, P3: 15% urine sapi dan P4: 20% urine sapi. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, biomassa, kadar ADF (<em>Acid Detergent Fiber</em>) dan kadar NDF (<em>Neutral Detergent Fiber</em>) fodder jagung. Data yang diperoleh diuji dengan analisis ragam pada taraf 5% dan bila terdapat pengaruh nyata dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberian urine dengan level 5%, 10%, 15% dan 20% pada fodder jagung berpengaruh sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap tinggi tanaman, NDF fodder jagung dan tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap biomassa dan ADF fodder jagung.</p> 2025-11-28T00:48:16+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1195 Evaluasi Suplementasi Vitamin C, Vitamin E, dan Kombinasinya terhadap Leukosit dan Diferensial Leukosit Darah Kambing Jawarandu Jantan 2025-12-21T16:26:20+00:00 Raihana Nabila rhnabilaa02@gmail.com Sri Suharyati sri.suharyati@fp.unila.ac.id Erwanto Erwanto erwanto.1961@fp.unila.ac.id Madi Hartono madihartono66@yahoo.co.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total leukosit dan diferensial leukosit dalam darah kambing Jawarandu jantan yang diberi suplementasi vitamin C, vitamin E, dan kombinasinya. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan empat perlakuan dan tiga ulangan menggunakan 12 ekor kambing Jawarandu Jantan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 (ransum basal tanpa penambahan vitamin C dan vitamin E), P1 (ransum basal dengan vitamin C 100 mg/ekor/hari), P2 (ransum basal dengan vitamin E 50 IU/ekor/hari), dan P3 (ransum basal dengan vitamin C 100 mg/ekor/hari dan vitamin E 50 IU/ekor/hari). Pemeriksaan sampel darah dilakukan di Pro Lab Veterinary, Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin C tunggal (P1) dapat meningkatkan jumlah basofil, vitamin E tunggal (P2) dapat meningkatkan neutrofil dan monosit, sedangkan kombinasi vitamin C dan E (P3) dapat meningkatkan limfosit dan eosinofil. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian vitamin C 100 mg/ekor/hari menghasilkan total leukosit dan diferensial leukosit paling baik dibandingkan perlakuan vitamin E maupun kombinasi vitamin C dan E, dengan nilai neutrofil 6,88 × 10³/µL, limfosit 6,27 × 10³/µL, monosit 0,43 × 10³/µL, eosinofil 0,29 × 10³/µL, dan basofil 0,14 × 10³/µL.</p> 2025-11-28T01:07:53+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1208 Keragaman Morfologi dan Bobot Badan Itik Magelang Sebagai Indikator Potensi Produksi Daging 2025-12-21T16:26:20+00:00 Ayu Rahayu dima.iqbal@fp.unila.ac.id Budi Santoso dima.iqbal@fp.unila.ac.id Nadia Ade Luthfiana dima.iqbal@fp.unila.ac.id Muhammad Dima Iqbal Hamdani dima.iqbal@fp.unila.ac.id <p>Itik Magelang memiliki peran penting sebagai sumber daya genetik unggas lokal dengan potensi pengembangan sebagai itik pedaging. Namun, informasi mengenai keragaman morfologi populasinya masih terbatas, sehingga diperlukan kajian morfometrik sebagai dasar seleksi dan perbaikan mutu genetik. Penelitian ini bertujuan menganalisis keragaman morfologi Itik Magelang dewasa (24 minggu) yang dipelihara secara semi-intensif di Desa Sempu, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Sebanyak 100 ekor itik betina diukur parameter morfometriknya, meliputi bobot badan (BB), panjang badan (PB), lingkar dada (LD), panjang leher (PL), panjang paruh (PP), panjang kalung leher (PKL), panjang sayap (PS), panjang kaki (PK), panjang jari tengah (PJT), dan suhu tubuh (ST). Analisis menggunakan statistik deskriptif, koefisien variasi (CV), dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan keragaman rendah pada sebagian besar parameter (CV 0,41–4,77%), kecuali PKL yang memiliki keragaman sedang (CV 8,79%). Nilai rata-rata BB, PB, dan LD masing-masing adalah 1,59 ± 0,06 kg; 34,27 ± 0,66 cm; dan 33,48 ± 0,32 cm. Korelasi signifikan ditemukan antara BB dan LD (r=0,435**), BB dan PB (r=0,334*), serta BB dan PL (r=–0,619*). Disimpulkan bahwa populasi Itik Magelang cukup homogen secara morfometrik, dengan LD dan PB sebagai indikator potensial untuk seleksi peningkatan produksi daging. Temuan ini mendukung penerapan strategi seleksi berbasis morfologi dalam pengembangan itik pedaging unggul lokal.</p> 2025-11-28T00:00:19+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1061 Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Urea terhadap Produktivitas Rumput Pakchong (Pennisetum purpureum cv. Thailand) 2025-12-21T16:26:20+00:00 Dewi Nofita Sari dewinovita0409@gmail.com Liman Liman liman.1967@fp.unila.ac.id Erwanto Erwanto erwanto.1961@fp.unila.ac.id Muhtarudin Muhtarudin muhtarudin.1961@fp.unila.ac.id <p>Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kombinasi dosis dan frekuensi pemberian pupuk urea yang paling optimal dalam mendorong peningkatan hasil biomassa rumput pakchong. Penelitian ini dilaksanakan pada Febuari- April 2025 bertempat di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas lampung. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (3x3), dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 27 petak pecobaan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah: faktor I (dosis pupuk urea) terdiri atas 100 kg N/ha, 150 kg N/ha dan 200 kg N/ha. Faktor II (frekuensi pemberian pupuk urea) terdiri atas Umur 16 hari (1x), 16 hari dan 32 hari (2x) dan 16 hari, 32 hari dan 48 hari (3x). Variabel yang diamati yaitu bobot segar, bobot kering dan jumlah anakan. Data yang diperoleh&nbsp; dianalisis&nbsp; menggunakan analisis ragam ANOVA <em>(Analysis of Variance)</em> dan uji lanjut BNT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk urea dengan dosis pupuk dan frekuensi tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05)&nbsp; terhadap bobot segar, bobot kering dan jumlah anakan.</p> 2025-12-15T11:58:34+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1078 Penggunaan Infusa Daun Kelor (Moringa oleifera) sebagai Preservatif Alami terhadap Kualitas Organoleptik pada Daging Broiler 2025-12-21T16:26:20+00:00 Shabrina Az-Zahra shabrinaazzhrs@gmail.com Veronica Wanniatie veronica.wanniatie@fp.unila.ac.id Ratna Ermawati ratna.ermawati@fp.unila.ac.id Rr Riyanti rr.riyanti@fp.unila.ac.id <p>This study aimed to determine the effect of using moringa leaf (Moringa oleifera) infusion as a natural preservative on the initial spoilage and organoleptic quality (color, texture, and odor) of broiler meat. The research was conducted in October 2024, at the Livestock Production Laboratory, Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung. This study employed a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications for the Eber test, and 25 panelists for the organoleptic test, requiring 100 broiler breast meat samples, each weighing ± 20g. The treatments applied were: P0: no moringa leaf infusion immersion; P1: immersed in 5% moringa leaf infusion; P2: immersed in 10% moringa leaf infusion; P3: immersed in 15% moringa leaf infusion. The variables observed were initial spoilage using the Eber test, and the assessment of color, texture, and odor through organoleptic evaluation. Research data were analyzed using analysis of variance at a 95% confidence interval, and if a significant effect was found, a Least Significant Difference (LSD) post-hoc test was performed. Eber test data were analyzed using a binomial test. The results showed that the use of 15% moringa leaf infusion tended to delay the initial spoilage of broiler meat. The use of moringa leaf infusion on broiler meat had a significant effect (P&lt;0.05) on the hedonic quality of broiler meat color, but no significant effect (P&gt;0.05) on the texture and odor of broiler meat. The best treatment for preventing initial spoilage and maintaining organoleptic quality was found at a 15% concentration.</p> 2025-12-15T12:12:11+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1086 Pengaruh Penambahan Milk Replacer dalam Ransum terhadap Total Protein Plasma dan Kadar Glukosa Darah pada Itik Pedaging 2025-12-21T16:26:20+00:00 Fitra Desta Anindia fitradestaanindia912@gmail.com Purnama Edy Santosa purnamaedysantosa@yahoo.co.id Etha 'Azizah Hasiib etha.hasiib@fp.unila.ac.id Madi Hartono madihartono66@yahoo.co.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan <em>milk replacer</em> dalam ransum terhadap total protein plasma dan kadar glukosa darah pada itik pedaging. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret--April 2025 di Kandang Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pemeriksaan sampel darah dilaksanakan di Laboratorium Pramitra Biolab Indonesia, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan dalam ransum dengan P0: (kontrol), P1: penambahan <em>milk replacer</em> 25 gram / kg pakan, P2: penambahan <em>milk replacer</em> 50 gram / kg pakan, dan P3: penambahan <em>milk replacer</em> 75 gram / kg pakan. Peubah yang diamati meliputi total protein plasma dan glukosa darah. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil rata-rata total protein plasma P0 : 3,50±0,17 g/dl; P1 : 3,60±0,17 g/dl; P2 : 3,87±0,46 g/dl; dan P3 : 3,77±0,31 g/dl, dan rata-rata glukosa darah P0 : 147,33±9,71 mg/dl; P1 : 144,33±10,07 mg/dl; P2 : 155,33±15,63 mg/dl; dan P3 : 151,00±7,81 mg/dl. Dapat disimpulkan bahwa penambahan <em>milk replacer</em> dalam ransum pada itik pedaging dengan dosis perlakuan berbeda dapat mempertahankan kadar total protein plasma dan kadar glukosa darah pada kisaran normal.</p> 2025-12-15T12:41:48+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1103 Hubungan Antara Ukuran-ukuran Tubuh dan Volume Ambing dengan Produksi Susu Kambing Sapera (Studi Kasus di Pusat Pelatihan dan Pedesaan Swadaya Telaga Rizqy 21, Metro Timur) 2025-12-21T16:26:20+00:00 Suci Rahmayuni sucifaiskin123@gmail.com Arif Qisthon arif.qisthon@unila.ac.id Veronica Wanniatie veronica.wanniatie@fp.unila.ac.id Akhmad Dakhlan akhmad.dakhlan@fp.unila.ac.id <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ukuran tubuh yaitu panjang badan, lingkar dada, dan volume ambing dengan produksi susu pada kambing Sapera. Penelitian dilakukan di Balai Pelatihan dan Kemandirian Pedesaan Telaga Rizqy 21, Kabupaten Metro Timur, Provinsi Lampung, menggunakan 20 ekor kambing Sapera pada bulan laktasi ketiga sampai keempat dan paritas ketiga sampai keempat. Variabel yang diamati meliputi panjang badan (PB), lingkar dada (KG), volume ambing (UV), dan produksi susu harian. Data dianalisis menggunakan analisis korelasi, regresi linier sederhana, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang badan dan lingkar dada memiliki korelasi positif tetapi lemah dengan produksi susu, dengan koefisien korelasi (r) masing-masing sebesar 0,128 dan 0,286. Sebaliknya, volume ambing menunjukkan korelasi positif yang signifikan dengan produksi susu (r = 0,581; p &lt; 0,05), dengan persamaan regresi PS = 3,75 + 0,82VAM dan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,339. Analisis regresi linier berganda menghasilkan persamaan MY = 265.222 - 17.084BL + 14.498CG + 0,845UV dengan nilai R² sebesar 0,445. Disimpulkan bahwa volume ambing merupakan prediktor tunggal terbaik untuk meningkatkan produksi susu, dan ketiga variabel tersebut dapat digunakan secara simultan untuk memperkirakan produksi susu pada kambing Sapera.</span></span></p> 2025-12-15T13:01:05+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1033 Pengaruh Subtitusi Indigofera dengan Level yang Berbeda pada Sel Darah Merah, Kadar Hemoglobin dan Hematokrit pada Kambing Saburai Betina 2025-12-21T16:26:20+00:00 Ahmad Zarladi Atys ahmadzarladia@gmail.com Muhtarudin Muhtarudin muhtarudin.1961@fp.unila.ac.id Arif Qisthon arif.qisthon@fp.unila.ac.id Sri Suharyati sri.suharyati@fp.unila.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi <em>Indigofera</em> terhadap total sel darah merah, hemoglobin dan hematokrit serta mengetahui level terbaik dari pemberian subtitusi <em>Indigofera</em> terhadap total sel darah merah, hemoglobin dan hematokrit pada kambing Saburai. Penelitian dilaksanakan pada 23 Januari hingga 21 Februari 2025 di UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai, Kabupaten Pesawaran, dan analisis darah dilakukan di Laboratorium Klinik Petshop Kinkou, Bandar Lampung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) berdasarkan bobot tubuh kambing dengan empat perlakuan: P0 (100% pakan basal), P1 (80% pakan basal + 20% <em>Indigofera</em>), P2 (70% pakan basal + 30% <em>Indigofera</em>), dan P3 (60% pakan basal + 40% <em>Indigofera</em>). Data dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi <em>Indigofera</em> tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap jumlah sel darah merah, hemoglobin, dan hematokrit. Substitusi 20% berpotensi memberikan hasil eritrosit dan hemoglobin dalam kisaran normal, sedangkan kadar hematokrit masih berada di bawah nilai normal pada semua perlakuan</p> 2025-12-16T13:31:02+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1121 Pendugaan Bobot Badan Kambing Saburai Menggunakan Ukuran-ukuran Tubuh dengan Metode Regresi Linear, Kuadratik, dan Eksponensial 2025-12-21T16:26:20+00:00 Ega Nugraha eganugraha251@gmail.com Akhmad Dakhlan akhmad.dakhlan@fp.unila.ac.id Dian Kurniawati dian.kurniawati@fp.unila.ac.id Arif Qisthon arif.qisthon@fp.unila.ac.id <p>This study aims to determine the relationship between body measurements and body weight of Saburai goats and to estimate body weight using linear, quadratic, and exponential regression methods. The research was conducted through a survey using purposive sampling to determine the location and select Saburai goat samples aged 1--3 years based on dental condition. The samples consisted of male and non-pregnant female goats. Body weight was measured using a scale, while body measurements were obtained through direct measurement. The collected data were tabulated and analyzed. Analysis of body measurements using linear, quadratic, and exponential regression methods was performed with the R program. The results of this study showed that the highest correlation coefficient (r) between body measurements and body weight was found in chest girth using linear, quadratic, and exponential regression, with values of 0,92 (linear), 0,92 (quadratic), and 0,91 (exponential), respectively. The regression equations between body weight and chest girth were: BB = -45,02690 + 1,07704 LD (linear), BB = -22,581345 + 0,464609 LD + 0.004129 LD²&nbsp;(quadratic), and BB = 3,58652 exp (0,03027 LD) (exponential). The coefficients of determination (R²) ware 84% for the linear model, 84% for the quadratic model, and 83% for the exponential model, respectively. It can be concluded that chest girth is the best predictor for estimating the body weight of Saburai goats using linear, quadratic, and exponential models.</p> 2025-12-16T14:20:05+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1134 Pengaruh Subtitusi Tepung Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr) pada Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot Tubuh, dan Efisiensi Ransum Kambing Jatan Peranakan Boer. 2025-12-21T16:26:20+00:00 Martha Pereira marthapereira5773@gmail.com Arif Qisthon arif.qisthon@fp.unila.ac.id Muhtarudin Muhtarudin muhtarudin.1961@fp.unila.ac.id Kusuma Adhianto Kusuma.adhianto@fp.unila.ac.id <p>This study aims to determine the effect and best level of substitution of katuk leaf flour (Sauropus androgynus (L.) Merr) in rations on ration consumption, body weight gain, and ration efficiency of Boer Crossbred goats. This study was conducted from May 2025 to April 2025 at Sinau Farm, Karangrejo, Metro Utara District, Metro City, Lampung. The methodology used was a Randomized Block Design (RAK) with 3 treatments and 4 replications, using 12 male Boer Crossbred goats. The treatments used were P0: 100% basal ration, P1: 92.5% basal ration + 7.5% katuk leaf flour, P2: 85% basal ration + 15% katuk leaf flour. Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA). The results showed that feed consumption was (P0=979.43; P1=1,144.60; P2=1,095.32) grams/head/day, daily body weight gain was (P0=86.67; P1=131.67; P2=103.33) grams/head/day, and feed efficiency was (P0=8.96%; P1=12.39%; P2=9.44%). The conclusion of this study is that the substitution of katuk leaf flour (Sauropus androgynus (L.) Merr) in the ration can increase the body weight gain of Boer crossbred goats with the best potential for substitution of katuk leaf flour by 7.5%.</p> 2025-12-16T14:29:57+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1132 Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Urea terhadap Morfologi Rumput Pakchong (Pennisetum purpureum cv. Thailand) 2025-12-21T16:26:20+00:00 Ambrosius Nugraha Dimas Pragastya ambordimas@gmail.com Liman Liman liman.1967@fp.unila.ac.id Erwanto Erwanto erwanto.1961@fp.unila.ac.id Muhtarudin Muhtarudin muhtarudin.1961@fp.unila.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan menentukan kombinasi dosis dan frekuensi pemberian pupuk urea yang optimal untuk meningkatkan produktivitas rumput pakchong. Penelitian dilaksanakan Februari–April 2025 di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3×3 dengan 3 ulangan (27 petak). Faktor I: dosis pupuk urea (100, 150, 200 kg N/ha). Faktor II: frekuensi pemberian (1x pada umur 16 hari; 2x pada 16 dan 32 hari; 3x pada 16, 32, dan 48 hari). Variabel yang diamati: tinggi tanaman, jumlah daun, rasio daun-batang, dan luas permukaan daun. Data dianalisis dengan ANOVA dan uji BNT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk urea dengan dosis pupuk dan frekuensi berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap luas daun dan jumlah daun. Hasil BNT menunjukkan bahwa perlakuan A1F3 (30,27 cm<sup>2</sup>/daun) nyata dengan perlakuan A1F1 (21,93 cm<sup>2</sup>/daun), A1F2 (24,20 cm<sup>2</sup>/daun), A2F1 (32,60 cm<sup>2</sup>/daun) dan A2F2 ( 35,87 cm<sup>2</sup>/daun) pada parameter luas daun rumput pakchong. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan A1F1 (354,9 helai/petak) nyata dengan perlakuan A1F2 (420,1 helai/petak) dan A1F3 (421,3 helai/petak) pada parameter jumlah daun rumput pakchong.</p> 2025-12-16T14:46:28+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1179 Gambaran Darah (Sel Darah Merah, Hemoglobin, dan Packed Cell Volume) pada Itik Pedaging dengan Penambahan Milk Replacer dalam Ransum 2025-12-21T16:26:20+00:00 Lintang Ageng Nickyucho agenglintang186@gmail.com Purnama Edy Santosa purnamaedysantosa@yahoo.co.id Syahrio Tantalo syahrio.tantalo@fp.unila.ac.id Madi Hartono madihartono66@yahoo.co.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan <em>milk replacer&nbsp;</em>dalam ransum terhadap gambaran sel darah merah, kadar hemoglobin, dan nilai <em>packed cell volume</em>. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2025--April 2025 di Kandang Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pemeriksaan sampel darah dilaksanakan di Laboratorium Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan dalam ransum dengan P0: (kontrol), P1: penambahan <em>milk replacer</em> 25 gram / kg pakan, P2: penambahan <em>milk replacer</em> 50 gram / kg pakan, dan P3: penambahan <em>milk replacer</em> 75 gram / kg pakan. Peubah yang diamati meliputi sel darah merah, hemoglobin dan <em>packed cell volume</em>. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil rata-rata sel darah merah P0 : 2,70±0,17 10<sup>6</sup>/µL; P1 : 2,55±0,57 10<sup>6</sup>/µL; P2 : 2,47±0,40 10<sup>6</sup>/µL; dan P3 : 1,83±0,04 10<sup>6</sup>/µL, rata-rata hemoglobin P0 : 11,44±0,66 g/dl; P1 : 12,82±1,73 g/dl; P2 : 13,34±0,95 g/dl; dan P3 : 13,05±0,62 g/dl, dan rata-rata <em>packed cell volume</em> P0 : 21,33±9,02%; P1 : 20,0±8,54%; P2 : 25,33±3,79%; dan P3 : 27,0±2,65%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian <em>milk replacer</em> dalam ransum itik pedaging mampu meningkatkan nilai hemoglobin dan <em>packed cell volume</em> pada dosis tertentu, namun cenderung menurunkan jumlah sel darah merah (eritrosit) seiring dengan peningkatan dosis.</p> 2025-12-16T15:37:55+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/1187 Pendugaan Bobot Badan Kambing Saburai Menggunakan Ukuran-Ukuran Tubuh dengan Metode Regresi Linear dan Polinomial 2025-12-21T16:26:20+00:00 Ade Wijaya adewijaya1503@gmail.com Ahmad Dakhlan akhmad.dakhlan@fp.unila.ac.id Dian Kurniawati dian.kurniawati@fp.unila.ac.id Arif Qisthon arqisthon@unila.ac.id <p>Prediksi bobot badan kambing penting untuk manajemen, seleksi, dan penjualan jika di lapangan tidak ada alat timbang, memprediksi bobot badan kambing Saburai menggunakan ukuran tubuh seperti lingkar dada (LD), panjang badan (PB), tinggi badan (TB), dalam dada (DD), lebar pinggul (LebP), lebar dada (LebD), dan tinggi pinggul (Tping) melalui analisis regresi linear dan polinomial. Penelitian dilakukan di Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Lampung pada Februari-Maret 2025 menggunakan 100 ekor kambing Saburai berumur 1-3 tahun. Data dianalisis menggunakan program R untuk korelasi dan regresi. Hasil menunjukkan LD sebagai prediktor terkuat dengan koefisien korelasi tertinggi pada regresi linear (r=0,92), polinomial kuadratik (r=0,92), kubik (r=0,91), dan kuartik (r=0,91). Model regresi terbaik: BB = -45,027 + 1,077 LD (linear, R²=0,84), BB = -22,581 + 0,465 LD + 0,004 LD² (kuadratik, R²=0,84), BB = 34,694 + 90,215 LD + 2,935 LD² - 1,470 LD³ (kubik, R²=0,84), dan BB = 3,725 - 2,000 LD + 3,996 LD² - 3,504 LD³ - 1,145 LD⁴ (kuartik, R²=0,85). Lingkar dada dapat digunakan untuk memprediksi bobot badan kambing Saburai menggunakan model regresi linear maupun polinomial.</p> 2025-12-16T16:01:13+00:00 ##submission.copyrightStatement##