PENGARUH PENCELUPAN TELUR TETAS ITIK HIBRIDA MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN SALAM SEBAGAI DESINFEKTAN ALAMI TERHADAP DAYA TETAS, MORTALITAS EMBRIO, DAN SALEABLE DUCK
Abstract
This study aimed to determine the effect of immersion of hybrid duck eggs using bay leaf extract with different concentrations on embryo mortality, hatchability, and saleable duck and to determine the best concentration in immersing hybrid duck eggs using bay leaf extract on embryo mortality, hatchability, and saleable duck. The research was carried out in May - June 2020, the manufacture of bay leaf extract was carried out at the Animal Production and Reproduction Laboratory, Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung, and the hatching process was carried out in Gunung Mas Village, Teluk Betung Selatan District, Bandar Lampung City. This study used a completely randomized design (CRD) with four treatments, namely without dyeing the bay leaf extract (P0), dyeing with bay leaf extract with a concentration of 10% (P1), dyeing with bay leaf extract with a concentration of 20% (P2), dyeing with bay leaf extract. with concentration of 30% (P3). Each treatment was repeated 5 times with each experimental unit amounting to 5 hybrid duck eggs so that 100 eggs were used. The variables observed were embryo mortality, hatchability, and saleable duck. The results showed that immersion of hybrid duck eggs using bay leaf extract at concentrations of 10%, 20%, and 30% had no significant effect on embryo mortality, hatchability, and salable duck of hybrid duck and there was no the best bay leaf solution dosage to reduce embryo mortality, and increase hatchability and saleable duck of hybrid duck.
Keywords : Bay leaf, Embryo mortality, Extract, Hatchability, Hybrid duck, Saleable duck
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).

.jpg)





