PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM BAHAN PENGENCER TERHADAP KUALITAS SEMEN HASIL SEXING PADA KAMBING BOER
Abstract
This research aimed to determine the effect of various diluents on the quality of Boer goat’s semen after the sexing process using the BSA (Bovine Serum Albumin) albumin column method and to find out the best diluent on the quality of semen from sexing. This research was conducted on July, 11th to 25th 2019 at the Lembang Artificial Insemination Laboratory, Kayuambon, Lembang, West Java. Completely randomized design with three treatments and three replications was used in this research. The treatment given covering giving diluents of andromed (P1), skim milk (P2), and biomed (P3). The variables observed were motility, viability, and abnormality. The data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and it was followed by Duncan test. The results of this research indicated that the treatment using andromed (P1), skim milk (P2), and biomed (P3) was not significantly different (P>0,05) on motility, viability, and abnormality of Boer goat’s cement from sexing.
Keywords : Abnormality, Boer Goat, Sexing, Motility, Viability
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).

.jpg)





