STATUS MIKROBIOLOGIS YOGHURT SUSU KAMBING DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber Officinale var. Rubrum)

  • Arlintia Widiawati Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
  • Ali Husni Produksi Ternak
  • Veronica Wanniatie Produksi Ternak
  • Dian Septinova

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik pemberian ekstrak jahe merah terhadap status mikrobiologis yoghurt susu kambing. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2021 di Laboratorium Produksi Ternak Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung untuk pembuatan yoghurt, dan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan yang diberikan yaitu penambahan ekstrak jahe merah 0% (P0), penambahan ekstrak jahe merah 1% (P1) penambahan ekstrak jahe merah 2% (P2), penambahan ekstrak jahe merah 3% (P3), dan penambahan ekstrak jahe merah 4%. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf nyata 5% dan dilanjutkan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe merah berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap total BAL dan mikroba total yoghurt susu kambing. Dosis ekstrak jahe meraht optimum pada total BALyaitu 3% dan mikroba total adalah 4%.

References

Andayani, R. 2007. Yoghurt Untuk Kesehatan. http://google.com./ Diakses pada tanggal 28 maret 2021 pukul 20.00 WIB.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). 2009. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan. Jakarta:Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional. 2009. Syarat Mutu Yoghurt. SNI 2981-2009.

Balia, R. L., H. Chairunnisa, O. Rachmawan, dan E. Wulandari. 2011. Derajat keasaman dan karakteristik organoleptik produk fermentasi susu kambing dengan penambahan sari kurma yang diinokulasi berbagai kombinasi starter bakteri asam laktat. Jurnal Ilmu Ternak. 11 (1): 49--52.

Barus, J. G., P. E. Santosa, dan D. Septinova. 2017. Pengaruh lama perendaman dengan menggunakan larutan daun salam (Szygium Polyanthum) sebagai pengawet terhadap Total Plate Count dan Salmonella daging broiler. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan. 1 (3): 42--47.

Fardiaz, S. 1993. Analisis Mirobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo. Persada. Jakarta.

Handrianto, P. 2016. Uji antibakteri ekstrak jahe merah (zingiber officinale var. Rubrum) terhadap Staphylococcus aureus dan E. coli. Journal of Research and Technologies. 2(1): 1--4.

Jawetz, E., J. L. Melnick, dan E. A. Adelberg. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba. Surabaya.

Kang, D. H., and D. Y. C. Fung. 1999. Effect of diacety on controlling E. Coli O157:H7 and Salmonella Typhimurium in the presence of starter culture in a Laboratory medium and during meat fermentation. Journal of Food Protection. 62(9): 975--979.

Larasati, B. A., N. Rustiani, dan B. Panunggal. 2017. Total Bakteri Asam Laktat, Aktivitas Antioksidan dan Penerimaan Yoghurt Sinbiotik Dengan Penambahan Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum). Undergraduate. Thesis. Diponegoro University.

Nuraeni, S., A. Romalasari, dan R. Purwasih. 2019. Karakteristik Yoghurt Susu Kambing Dengan Penambahan Jeruk Bali (Citrus Grandis L. Osbeck). Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar, 10(1), 87–91. https://doi.org/10.35313/irwns.v10i 1.1375. Diakses pada 26 Maret 2021.

Nursal, W., Sri, dan S. Wilda. 2006. Bioaktifitas ekstrak jahe (Zingiber officinale Roxb) dalam menghambat pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis. Journal Biogenesis. 2 (2): 64--66.

Oberman, H. 1985. Fermented milks. Di dalam: Wood, B.J.B.ed. Microbiology of Fermented Foods. Elsevier Applied Science Publisher. London.

Prasetyo, A.D., dan N. Rustanti. 2019. Total bakteri asam laktat, aktivitas antioksidan, dan uji penerimaan soyghurt herbal dengan penambahan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum). Nutri-Sains. 3(1): 18--21.

Puupponen. P. R. L., C. Nohynek, M. Meier, M. Kahkonen, A. Heinonen, K.M. Hopia, dan C. Oksman. 2001. Antimicrobial properties of phenolic compounds from berries. Journal Appl Microbioal. 90(4): 494--507.

Riawati, C., L. M. E. Purwijantiningsih, F. S. Pranata. 2014. Kualitas permen jeli dengan variasi jenis kefir. Jurnal Teknobiologi. 1(1): 1--13.

Rizqi, A., Ihsan, D. Cakrawati, N. Mustika, Handayani, S. Handayani. 2017. Penentuan umur simpan yoghurt sinbiotik dengan penambahan tepung gembolo midifikasi fisik. E. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia. 2(1): 1--6.

Wahyudi, M. 2006. Proses pembuatan dan analisis mutu yoghurt. Buletin Teknik Pertanian. 11(1): 12--16.

Wulandari, Y. W. 2010. Karakteristik minyak atsiri beberapa varietas jahe (Zingiber Officinale). Teknologi Pertanian. Jurnal Kimia dan Teknologi.1(1): 43--50.

Yang G. H., J. Guan, J. S. Wang, H. C. Yi, F. D. Qiao, dan F. Jia. 2012. Physicochemical and sensory characterization of ginger-juice yoghurt during fermentation. Food Science Biotechnology. 21(1): 1541--1548.

Published
2022-08-08
How to Cite
Widiawati, A., Husni, A., Wanniatie, V., & Septinova, D. (2022). STATUS MIKROBIOLOGIS YOGHURT SUSU KAMBING DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber Officinale var. Rubrum). Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals), 6(3), 293-299. https://doi.org/10.23960/jrip.2022.6.3.293-299

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>