FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REPEAT BREEDER SAPI SIMPO DI KPT. MAJU SEJAHTERA KECAMATAN TANJUNG SARI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

  • Renti Gustiani Universitas Lampung
  • Sri Suharyati
  • Kusuma Adhianto
  • Siswanto Siswanto

Abstract

Penelitian tentang repeat breeder pada sapi Simpo di KPT Maju Sejahtera Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan dilaksanakan pada Februari 2022 dengan 4 inseminator, 5 peternak, dan sampel 190 ekor sapi Simpo yang telah di inseminasi Buatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya repeat breeder dan faktor-faktor yang mempengaruhi repeat breeder sapi Simpo di KPT. Maju Sejahtera, Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan. Metode yang digunakan yaitu metode survey dan data diperoleh dengan cara sensus. Semua sapi Simpo betina berusia dua sampai empat tahun yang telah diinseminasi digunakan sebagai sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, data primer berupa hasil pengamatan ternak dan manajemen pemeliharaan, serta hasil wawancara pada peternak dan inseminator. Data sekunder berupa data akseptor yang diperoleh dari recording inseminator. Data diolah menggunakan regresi binary logistic dengan program SPSS (Statistics Packet for Social Science). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai repeat breeder pada sapi Simpo di KPT Maju Sejahtera Kecamatan Tanjung Sari sebesar 16,8%. Pada Inseminator faktor-faktor yang memengaruhi adalah pendidikan inseminator yang berasosiasi positif dengan besar faktor 1,149 dan lama menjadi inseminator berasosiasi negatif sebesar 0,199. Faktor yang memengaruhi repeat breeder pada ternak adalah skor kondisi tubuh yang berasosiasi positif dengan besar faktor 0,323.

References

Banbury L.J. 1965. Comments from Practical Experience With Swine Artificial Insemination. Canadian Veterinary Journal. 6 (9) : 237-240.

Christoffor, W.T.H.M. 2004. Kinerja Induk Sapi Silangan Simental Peranakan Ongole dan Peranakan Ongole Periode Prepartum Sampai Postpartum di Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul. Tesis Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2021. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.

Diwyanto, K. 2012. Optimalisasi Teknologi Inseminasi Buatan untuk Mendukung Usaha Agribisnis Sapi Perah dan Sapi Potong. Bunga Rampai. Puslitbangnak. Unpublished.

Edmonson, M. A., J.F. Roberts.,A.N.Baird., S. Bychawski., dan D.G. Pugh. 2012. Theriogenology of sheep and goats. Dalam: D.G. Pugh, A.N Baird, editors. Sheep and Goat Medicine (Second Edition). (pp. 150). Missouri: Elsevier.

Gimenez, D. 2007. Reproductive Management of Sheep and Goats. ANR-1316. Alabama Cooperative Extension System. Pp 1-11.

Hastuti, I. 2007. Karakteristik Exterior Sapi Betina Hasil Silangan Antara Simmental dan Limousin dengan Sapi PO di Kabupaten Bantul. Skripsi Sarjana Peternakan Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Hoesni, F. 2015. Pengaruh keberhasialn inseminasi buatan (IB) antara sapi bali dara dengan sapi bali yang pernah beranak di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 15(4): 20-27.

Ihsan, M.N. 2010. Indeks Fertilitas Sapi PO dan Persilangannya Dengan Limousin. Jurnal Ternak Tropika. 11(2) : 82-87.

Iswoyo dan P. Widiyaningrum. 2006. Performans reproduksi sapi Peranakan Simmental (Psm) hasil inseminasi buatan di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Ilmu– Ilmu Peternakan. 11 (3): 128.

Montiel, F., dan C. Ahuja.. Body condition and suckling as factors influencing the duration of postpartum anestrus 2005 in cattle: a review. Anim. Reprod. Sci. 85(1-2) : 1-26.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Cetakan Ke-1 Rineka cipta. Jakarta.

Sarwono, J. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Santosa. U. 2004. Tata Laksana Pemeliharaan Ternak Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Siregar. 2008. Penggemukan Sapi. Edisi revisi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Stevenson, J. S., S.L. Pulley., and Jr, H. I. Mellieon. 2012. Prostaglandin and gonadotropin - releasing hormone administration improve progesterone status, luteal number, and proportion of ovular and anovular dairy cows with corpora lutea before a timed artificial insemination program. Journal Dairy Sci. 95(4) : 1831-1844.

Squires, E. J. 2010. Applied Animal Endocrinology. CABI. Cambridge: Cambridge University Press.

Toelihere, M.R. 1981. Ilmu Kemajiran Pada Ternak Sapi, Edisi Pertama. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Triyono. 2003. Studi Perbandingan Ciri Eksterior, Ukuran Tubuh dan Status Fisiologis Antara Sapi Peranakan Ongole dengan Sapi Silangan Simmental Peranakan Ongole di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Umiyasih, U., dan Y.N. Anggraeny. 2007. Petunjuk Teknis Ransum Seimbang, Strategi Pakan pada Sapi Potong. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Published
2022-11-03
How to Cite
Gustiani, R., Suharyati, S., Adhianto, K., & Siswanto, S. (2022). FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REPEAT BREEDER SAPI SIMPO DI KPT. MAJU SEJAHTERA KECAMATAN TANJUNG SARI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals), 6(4), 351-359. https://doi.org/10.23960/jrip.2022.6.4.351-359

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 > >>