PENGARUH LAMA FERMENTASI DAUN NANAS DAN Aspergillus niger TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN SECARA IN VITRO

  • Siti Mukharomah Universitas Lampung
  • Farida Fathul
  • Fitria Tsani Farda
  • Muhtarudin Muhtarudin

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama fermentasi dan dosis pemberian Aspergillus niger yang terbaik pada daun nanas terhadap kecernaan bahan kering dan bahan ekstrak tanpa nitrogen secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari--Maret 2022 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama lama fermentasi (0, 6, dan 12 hari) dan faktor kedua dosis Aspergillus niger (0, 2, dan 4%). Peubah yang diamati adalah kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf nyata 5% dan atau 1% dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian didapatkan bahwa lama fermentasi dan dosis pemberian Aspergillus niger pada daun nanas berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan ekstrak tanpa nitrogen secara in vitro. Nilai kecernaan bahan kering dan bahan ekstrak tanpa nitrogen terbaik terdapat pada kombinasi lama fermentasi 0 hari dan dosis Aspergillus niger 4%, dengan nilai kecernaan bahan kering 56,09% dan kecernaan bahan ekstrak tanpa nitrogen 50,00%.

References

Aling, C., R. A. V. Tuturoong, Y. L. R. Tulung, dan M. R. Waani. 2020. Kecernaan serat kasar dan BETN (bahan ekstrak tanpa nitrogen) ransum komplit berbasis tebon jagung pada sapi peternakan ongole. Zootec. 40(2):428-438.

Budiman, A., T. Dhalika, dan B. Ayuningsih. 2006. Uji kecernaan serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dalam ransum lengkap berbasis hijauan daun pucuk tebu (Saccharum officanirum). Jurnal Ilmu Ternak. 6(2):132-135.

Dakhlan, A. 2019. Experimental Design and Data Analysis Using R. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Dewi, O., N. N. Suryani, dan I. M. Mudita. 2020. Kecernaan bahan kering dan bahan organik secara in vitro dari silase kombinasi batang pisang dengan kembang telang (Clitoria ternatea). Jurnal Peternakan Tropika. 8(1):60-73.

Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Cetakan ke-15. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Faradilla, F., L. K. Nuswantara, M. Christiyanto, dan E. Pangestu. 2019. Kecernaan bahan kering, bahan organik, lemak kasar dan total digestible nutrients berbagai hijauan secara in vitro. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah. 17(2):185-193.

Indrayanti, N. dan Rakhmawati. 2013. Peningkatan kualitas nutrisi limbah kulit buah kakao dan daun lamtoro melalui fermentasi sebagai basis protein pakan ikan nila. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 13(2):108-115.

Mirwandhono, E., I. Bachari, dan D. Situmorang. 2006. Uji nilai nutrisi kulit ubi kayu yang difermentasi dengan Aspergillus niger. Jurnal Agribisnis Peternakan. 2(3):91-95.

Murni, R., Suparjo, Akmal, B. L., dan Ginting. 2008. Buku Ajar Teknologi Pemanfaatan Limbah Untuk Pakan. Fakultas Peternakan. Universitas Jambi. Jambi.

Palinggi, N. N., Kamaruddin, dan A. Laining. 2014. Perbaiakan mutu kulit kopi melalui fermentasi untuk bahan pakan. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. pp.633-643.

Pasaribu, F. L., E. Yenie, dan S. R. Muria. 2013. Pengaruh konsentrasi substrat dan waktu fermentasi pada pemanfaatan limbah kulit nenas (Ananas comosus L. Merr) untuk produksi enzim selulase. Fakultas Teknik. Universitas Riau. Riau.

Rahmadi, D. 2003. Pengaruh lama fermentasi dengan kultur mikroorganisme campuran terhadap komposisi kimia limbah kubis. Journal of Indonesian Tropical Animal Agriculture. 28(2):90-94.

Saroh, S. Y., B. Sulistiyanto, M. Christiyanto, dan C. S. Utama. 2019. Pengaruh lama pengukusan dan penambahan level kadar air yang berbeda terhadap uji proksimat dan kecernaan pada bungkil kedelai, gaplek, dan pollard. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah. 17(1):77-86.

Semaun, R. 2013. Kecernaan in vitro kombinasi fermentasi jerami jagung dan dedak kasar dengan penambahan Aspergillus niger. Jurnal Galung Tropika. 2(2):97-102.

Sondakh, E. H. B., M. R. Waani, J. A. D. Kalele, and S. C. Rimbing. 2018. Evaluation of dry matter digestibility and organic matter of in vitro unsaturated fatty acid based ration of ruminant. International Journal Current Advanced Research. 7(6):13582-13584.

Tilley, J. M. A. and R. A. Terry. 1963. A two stage technique for the in vitro digestion of forage crops. Journal of British Grassland Society. 18(2):104-111.

Tuturoong, R. A. V., Hartutik, Soebarinoto, dan Ch. Kaunang. 2014. Evaluasi Nilai Nutrisi Rumput Benggala Teramoniasi dan Ampas Sagu Terfermentasi Dalam Pakan Komplit Terhadap Penampilan Kambing Kacang. Disertasi. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.

Wijayanti, E., F. Wahyono, dan Surono. 2012. Kecernaan nutrient dan fermentabilitas pakan komplit dengan level ampas tebu yang berbeda secara in vitro. Animal Agriculture Journal. 1(1):167-179.

Published
2023-11-01
How to Cite
Mukharomah, S., Fathul, F., Farda, F., & Muhtarudin, M. (2023). PENGARUH LAMA FERMENTASI DAUN NANAS DAN Aspergillus niger TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN SECARA IN VITRO. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals), 7(4), 496-504. https://doi.org/10.23960/jrip.2023.7.4.496-504

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >>