SUBSTITUSI SILASE DAUN SINGKONG DENGAN RUMPUT PAKCHONG (Pennisetum purpureum cv Thailand) TERHADAP KADAR PROTEIN DAN LAKTOSA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH

  • Debi Putra Ramadhan Universitas Lampung
  • Veronica Wanniatie
  • Liman Liman
  • Fitria Tsani Farda

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi silase daun Singkong dengan rumput Pakchong (Pennisetum Purpureum cv Thailand) pada ransum terhadap kadar protein dan laktosa susu kambing Peranakan Etawah dan mengetahui pengaruh substitusi silase daun Singkong dengan rumput Pakchong (Pennisetum Purpureum cv Thailand) yang terbaik pada ransum terhadap kadar protein dan laktosa susu kambing Peranakan Etawah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari--Maret 2022. Lokasi penelitian ini dilakukan di Asyifa Farm, Kelurahan Yosomulyo, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro. Analisis susu kambing dilakukan di Laboratorium Produksi Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan tiga kelompok sebagai ulangan, sehingga dapat terdapat sembilan satuan percobaan. Perlakuan yang diberikan yaitu P1: 30% silase daun Singkong + 70% konsentrat, P2: 15% silase daun Singkong + 15% silase rumput Pakchong + 70% konsentrat dan P3: 30% silase rumput Pakchong + 70% konsentrat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dengan taraf 5%. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa perlakuan ransum P1, P2 dan P3 tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar protein dan laktosa susu kambing Peranakan Etawah. Rata-rata kadar protein dan laktosa pada penelitian ini yaitu 3,409--4,627% dan 3,217--3,425%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kualitas susu kambing segar berdasarkan kadar protein telah memenuhi standar susu segar menurut Badan Standarisasi Nasional 01-3141-2011 dan Thai Agricultural Standard. Kadar protein dan laktosa tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa pemberian silase rumput pakchong dengan kadar protein dan laktosa secara berturut- turut adalah 3,627 ± 0,331 % dan 3,425 ± 0,312 %.

References

Adriani, A., Sudono, T. Sutardi, W. Manalu, dan I. K. Sutama. 2003. Optimalization of kids and milk yield of etawah-grade does by superovulation and zinc supplementation. Jurnal Forum Pascasarjana IPB. 26 (4):335--352.

Arief, N., Jamarun, dan B. Satria. 2019. Response of etawa dairy goat to provision of probiotics in ration containing by-product of palm oil industry. Advance Animal Veterinary Science. 7(11): 999--1005.

Asminaya, N. S. 2007. Peggunaan Ransum Komplit Berbasis Sampah Sayuran Pasar untuk Produksi dan Komposisi Susu Kambing Perah. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Badan Standarisasi Nasional. 2011. Susu Segar. Jakarta.

Cherdthong, A., D. Rakwongrit, C. Wachirapakorn, T. Haitook, S. Khantharin, G. Tangmutthapattharakun, dan T. Saising. 2015. Effect of leucaena silage and Napier Pakchong 1 silage supplementation on feed intake, rumen ecology and growth performance in Thai Native Cattle. Khon Kaen. Jurnal Agriculture. 43(1):484--490.

Christi, R. F. dan T. Rohayati. 2017. Penggunaan Ransum Komplit Berbasis Sampah Sayuran Pasar untuk Produksi dan Komposisi Susu Kambing Perah. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Chowdhury, S., A. H. Rexroth, C. Kijora, dan K. J. Peters. 2002. Lactation performance of German fawn goat in relation to feeding level and dietary protein protection. Asian-Australasian Jurnal Animal Science. 15(2): 222--237.

Dewintha, S. dan N. Kusnadi. 2009. Analisis Struktur Biaya Usaha Ternak Kambing Perah (Kasus: Tiga Skala Pengusahaan di Kabupaten Bogor). Skripsi. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ikhwanti, A. 2014. Efek Pemberian Biskuit Biosuplemen Terhadap Daya Cerna Ransum, Kadar Laktosa dan Kalsium Susu pada Kambing Peranakan Etawah. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Jamarun, N., R. Pazla, M. Zain dan A. Arief. 2020. Milk quality of Etawa crossbred dairy goat fed combination of fermented oil palm fronds, Tithonia (Tithonia diversifolia) and Elephant Grass (Pennisetum Purpureum). International Conference on Innovation in Research. West Sumatera. Indonesia. pp 1--8.

Kurnianto, E. 2010. Buku Ajar Ilmu Pemuliaan Ternak. Universitas Diponegoro. Semarang.

Larson, B. L. 1985. Biosynthesis and Cellular Secretion of Milk. Iowa State University Press. Iowa.

Leng, R. A dan T. R. Preston. 1986. Constraints to the Efficient Utilization of Sugar cane and its By-Products as Diets for Production of Large Ruminants. In Ruminant Feeding System Utilizing Fibrous Agricultural Residues. pp: 27--48.

Moeljanto, R. D. dan Bernardius, T. W. W. 2002. Khasiat dan Manfaat Susu Kambing Susu Terbaik dari Hewan Ruminansia. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Mohammed, S. A., A. H. Suleiman, M. E. Mohammed, dan F. S. E. Siddig. 2007. A study on the milk yield and compositional characteristics in the Sudanese Nubian goat under farm conditions. Jurnal of Animal and Veterinary Advances. 6(3): 328--334.

Octavia, I. 2010. Analisis Kelayakan Finansial dan Strategi Pemasaran Susu Kambing (Studi Kasus: CV Ettawa Dairy Farm, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pitaksinsuk, C., J. Boonjaracha, dan J. Wongpipat. 2010. Data Collection of Fodder Nutrititional. Bureau of Animal Nutrition. Department of Livestock Development.

Praharani, L., K. Rantan, dan Budiharsana. 2013. Evaluasi Performa Produksi dan Kebutuhan Nutrisi Kambing Perah Persilangan (F-1 anglo nubian x PE) dan Pembandingnya (AN, PE, dan sapera). Laporan Penelitian. Loka Penelitian Kambing Deli Serdang. Sumatera Utara.

Prihatminingsih, G. E., A. Purnomoadi, dan D. W. Harjanti. 2015. Hubungan antara konsumsi protein dengan produksi, protein, dan laktosa susu kambing Pernakan Ettawa. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 25 (2): 20--27.

Qisthon, A dan A. Husni. 2007. Produksi Tenak Perah. Universitas Lampung. Lampung.

Ratya, N., E. Taufik., dan I. I. Arief. 2017. Karakteristik kimi, fisik, dan mikrobiologis susu Kambing Peranakan Etawa di Bogor. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 05(1): 1-4.

Sarian, Z. B. 2013.Asuper Grass from Thailand. http://zacsarian.com/2013/06/01/a-super- grass-from-thailand/. dikses pada 15 November 2021.

Schmidt, G. H., L. D Van Vleeck., dan M. F. Hutjens. 1988. Principles of Dairy Science. Zed Practise Hall. Englewood Cliff. New Jersey.

Sidik, R. 2003. Estimasi kebutuhan net energi laktasi sapi perah produktif yang diberi pakan komplit vetunair. Media Kedokteran Hewan. 19(3): 135--138.

Sodiq, A. dan Z. Abidin. 2002. Mengenal Lebih Dekat Kambing Peranakan Etawah Penghasil Susu Berkhasiat Obat. PT AgroMedia Pustaka. Depok.

Subandriyo. 2008. Goat breeding and genetic resources in Indonesia. Proceeding. International Seminar on Dairy and Meat goat production. Bogor. Indonesian Research Institute for Animal Production. pp176--178.

Suherman, D. 2005. Imbangan rumput lapangan dan konsentrat terhadap kualitas produksi susu sapi perah Holstein. Journal Animal Production. 7(1): 14--20.

Sukarini. 2006. Produksi dan kualitas air susu kambing peranakan ettawa yang diberi tambahan urea molases blok dan dedak padi pada awal laktasi. Journal Animal Production. 8 (3): 196--205.

Sumarmono, J. 2012. Komposisi dan processability susu kambing Peranakan Etawah. Jurnal Pascasarjana Peternakan. 1(1): 1--8.

Sutama, I. K. 2007. Petunjuk Teknis Beternak Kambing Perah. Balai Penelitian Ternak. Ciawi. Bogor.

Sutama, I.K., I. G. M. Budiarsana, dan Supriyati. 2011. Perakitan Kambing Sapera dengan Produksi Susu 2 Liter dan Pertumbuhan Pascasapih >100 g/hari. Laporan Akhir Program Insentif Riset Terapan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Litbang Pertanian. Kementrian Pertanian. Bogor.

Thai Agriculture Standard. 2008. Raw Goat Milk. National Bureau of Agriculture Commodity and Food Standards. Ministry of Agriculture and Cooperatives. Thailand.

Winaya A., Suyatno, P. Coy, dan N Fauzi. 2019. The evaluation of estimated breeding value and the most probable producing ability for the basis selection of Ettawa crossbred goat (Capra hircus sp.). Earth Environmental Science. Malang. East Java. Indonesia Pp1--9.

Yusuf, R. 2010. Kandungan protein susu sapi perah friesien holstein akibat pemberian pakan yang mengandung tepung katu yang berbeda. Skripsi. Fakuktas Pertanian. Universitas Udayana. Denpasar.

Zeng. S. S., E. N. Escobar, dan T. Popham. 1997. Daily variation in somatic cell count, compostition, and production of Alpine goat milk. Small Ruminant Research. 26(3): 253--260.

Published
2022-08-08
How to Cite
Ramadhan, D., Wanniatie, V., Liman, L., & Farda, F. (2022). SUBSTITUSI SILASE DAUN SINGKONG DENGAN RUMPUT PAKCHONG (Pennisetum purpureum cv Thailand) TERHADAP KADAR PROTEIN DAN LAKTOSA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals), 6(3), 258-265. https://doi.org/10.23960/jrip.2022.6.3.258-265

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>