GAMBARAN DARAH (ERITROSIT, HEMOGLOBIN, HEMATOKRIT) KAMBING JAWARANDU YANG TERINFESTASI CACING SALURAN PENCERNAAN DI GABUNGAN KELOMPOK TERNAK KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infestasi cacing saluran pencernaan terhadap gambaran darah (Total Eritrosit, Kadar Hemoglobin, Nilai Hematokrit) pada kambing Jawarandu. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli 2021 di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan tiap perlakuan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 : tidak terinfestasi cacing saluran pencernaan (kontrol), P1: terinfestasi cacing saluran pencernaan (Oesophagustomum sp), P2: terinfestasi cacing saluran pencernaan (Strongyloides sp). Analisis jumlah eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit dilaksanakan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf 5% dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infestasi cacing saluran pencernaan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan gambaran darah di bawah standar normal yaitu kambing mengalami kekurangan kebutuhan nutrisi pakan terutama vitamin B12 dan adanya infestasi cacing saluran pencernaan. Jumlah eritrosit berada di bawah kisaran normal dengan kadar terendah pada P1 (1,87 × 10 6 µL), kadar hemoglobin berada di kisaran normal dengan kadar terendah pada P1 (8,88 g/dL), dan nilai hematokrit juga berada di bawah kisaran normal dengan nilai terendah pada P1 (6,4 %). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kambing Jawarandu menunjukkan gejala anemia.
References
Andriyanto, Y., S. Rahmadani, A. S. Satyaningsih, dan S. Abadi. 2010. Gambaran hematologi domba selama transportasi: peran multivitamin dan meniran. Jurnal Ilmu Peternakan Indonesia. 15(3): 134-136.
Arifin, Z. 2008. Beberapa unsur mineral esensial mikro dalam sistem biologi dan metode analisisnya. J. Litbang. Pertanian. 27(1): 99-105.
Ciaramella, P., M. Corona, R. Ambrosio, F. Consalvo, and A. Persechino. 2005. Haematological profil or non lacting mediterranean buffaloes (bubalus bubalis) ranging in age from 24 months to 14 years. Research in veterynary science. 79: 77-80.
Davey, C., A. Lill, and J. Baldwin. 2000. Variation during breeding in parameters that influence blood oxygen carrying capacity in sheawaters. Aust. J. Zool. 48: 347-356.
Guyton, A. C., and J. E. Hall. 2006. Textbok of Medical Physiology. Saunders Elevier, Philadelphia.
Hanafiah, M., Winaruddin, dan Rusli. 2002. Studi infeksi nematoda gastrointestinal pada kambing dan domba di rumah potong hewan Banda Aceh. Journal Sains Veterinary. 20 (1):14-18.
Hassan, M. M., M. A. Hoque, S. K. M. A. Islam, S. A. Khan, K. Roy and Q. Banu. 2011. A prevalence of parasites in Black Bengal goats in Chittagong, Bangladesh. Int. J. Livestock Prod. 2: 40-44.
Isroli, E., Widiastuti, S. Susanti, T. Yudiharti dan Sugiharto. 2009. Observasi beberapa variable Hematologi ayam kedu pada pemeliharaan intensif. Prosiding. Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan. Hal: 548-557.
Joyce L.F.K., 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik, edisi 6, Jakarta, EGC.
Mulatu, M., T. Fentahun and B. Bogale. 2012. Gastrointestinal Helminthes Parasites in Sheep: Prevalence and associated risk factors, in and around gondar town, Northwest Ethiopia. Advan. Biol. Res. 6 (5): 191-195.Praseno, K. 2005. Respon eritrosit terhadap perlakuan mikromineral Cu, Fe, dan Zn pada ayam (Gallus gallus domesticus). Jurnal Indo Tropical Animal Agriculture 30 (3) : 179—185.
Siska, I., & Anggrayni, Y. L. 2020. Body condition score (BCS), tingkat laktasi dan hubungannya dengan produksi susu sapi perah peranakan friesian holstein (PFH). Milk Production for Friesian Holstein Dairy Cows (PFH). Jurnal Ilmu Ternak. 20 (2): 115–125.
Sugama, I. N. dan I. N. Suyasa. 2011. Keragaman Infeksi Parasit astrointestinal Pada Sapi Bali Model Kandang Simantri. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Bali
Terefe, D., D. Demissie., D. Beyene., and S. Haile. 2012. A prevalence study of internal parasites infecting Boer goats at Adami Tulu agricultural research center, Ethiopia. J. Vet. Med. Anim. Health. 4: 12-16.
Virden, W.S., M.S. Lilburn, J.P. Thaxton, A. Corzo, D. Hoehler and M.T. Kidd. 2007. The
effect of corticosterone-induced stress on amino acid digestibility in ross broilers.
poult. Journal Science. 86 : 338 – 342.
Wardhana., H. April., E. Kenanawati., Nurmawati., Rahmaweni., dan C. B. Jatmiko. 2001. Pengaruh pemberian sediaan patikan kebo euphorbia hirta I terhadap jumlah eritrosit, kadar henoglobin, dan nilai hematokrit pada ayam yang diinfeksi dengan eimeria tenella. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. Vol. 6 No.2 Th. 2001. Bogor.
Weiss, D. J., and K. J. Wardrop. 2010. Schlam’s Veterinary Hematology. 6th ed. Blackwell Publishing, USA.
Copyright (c) 2024 Dinda Yusri Alhuda, Purnama Edy Santosa, Siswanto Siswanto, Madi Hartono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).