PERFORMA KUALITATIF KAMBING SABURAI JANTAN DAN BETINA UMUR 1-2 TAHUN DI KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa kualitatif kambing Saburai jantan dan betina umur 1-2 tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2020 di Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Metode yang digunakandalah metode survei, dan sampel penelitian ditentukan secara purposive sampling. Pengamatan dilakukan terhadap performa kualitatif kambing Saburai jantan dan betina umur 1-2 tahun antara lain warna kepala, warna tubuh, warna kaki, warna ekor, warna telinga, bentuk tubuh, profil bentuk muka, bentuk mata, bentuk telinga, surai kambing, dan bentuk tanduk pada kambing. Kambing Saburai yang digunakan sebanyak 30 ekor jantan dan 30 ekor betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa kualitatif kambing Saburai jantan dan betina warna kepala cokelatombinasi putih sebanyak 63,33% dan 66,67%, warna tubuh putih sebanyak 70% dan 73,33%, warna kaki putih sebanyak 73,33% dan 63,33%, warna ekor putih sebanyak 90% dan 76,67%, warna telinga cokelat sebanyak 56,67% dan 60%, bentuk tubuh bulat sebanyak 80% dan 80%, profil bentuk muka datar sebanyak 80% dan 83,33%, bentuk mata bulat sebanyak 100% dan 96,67%, bentuk telinga sedang, lebar, membuka dan terkulai sebanyak 76,67% dan 83,33%, tidak ada surai sebanyak 93,33% dan 96,67%, dan bentuk tanduk melengkung keatas dan kebelakang sebanyak 73,33% dan 76,67%. Berdasarkan data di atas performa kualitatif kambing Saburai di Kecamatan Gisting lebih mendekati karakteristik kualitatif kambing Boer.
References
Adhianto, K., M. D. I. Hamdani, dan Sulastri. 2016. Model Kurva Pertumbuhan Pra Sapih Kambing Saburai di Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 10(2): 95-100.
American Boer Association. 2001. ”Standards for Improved Boer Goat”. http://www.abga.org/breedinfo. html. Diakses 7 September 2019.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. 2015. Penetapan Rumpun Saburai.Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.
Martojo, H. 1993. Peningkatan Mutu Genetika Ternak. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Mulliadi, D. 1996. Sifat Fenotipik Domba Priangan di Kabupaten Pandeglang dan Garut. Disertasi. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/527. Diakses 30-06-2021.
Rasminati, N. 2013. Grade Kambing Peranakan Ettawa pada Kondisi Wilayah yang Berbeda. 11 (1). https://jurnal.uns.ac.id/ diakses pada 28 Oktober 2019.
Sulastri dan D.A. Sukur. 2015. Evaluasi Kinerja Wilayah Sumber Bibit Kambing Saburai di Kabupaten Tanggamus. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi VI: 282-290. http://peternakan.litbang.deptan.go.id. Diakses tanggal 12 Oktober 2019.
Copyright (c) 2022 Christoforus Martin Nugroho, M. Dima Iqbal Hamdani, Akhmad Dakhlan, Arif Qisthon

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).

.jpg)





