UJI KUALITAS DEDAK PADI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Abstract
Dedak padi yang berkualitas baik mempunyai ciri fisik yaitu baunya khas, tidak tengik, teksturnya halus, lebih padat dan mudah digenggam karena mengandung kadar sekam yang rendah. Dedak yang memiliki ciri seperti ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas dedak padi yang terdapat di pasar dan pabrik di Kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan masyarakat tentang cara membedakan kualitas dedak padi yang baik dan buruk serta untuk mengetahui cara menentukan kualitas dedak padi yang baik melalui karekteristik fisik dedak padi dengan melakukan uji organoletik, uji sekam dan uji kerapatan tumpukan. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode purposive sampling dengan cara pengambilan sampel dedak padi yang berbeda di Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 5 sampel dari pasar dan 5 sampel dari pabrik penggilingan padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dedak padi yang diambil di Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan uji organoleptik (warna, aroma, tekstur, serangga) dedak padi dari pabrik lebih baik dibandingkan dedak padi dari pasar. karena dalam segi aroma dedak padi pasar memiliki lebih banyak sampel yang beraroma tengik dan terdapat serangga dibandingkan dedak padi dari pabrik. Berdasarkan uji fluorogucinol didapatkan dedak padi yang berkualitas baik memiliki kadar sekam kurang dari 15% dan berkualitas rendah memiliki kadar sekam lebih dari 15%. Dedak padi berkualitas baik didapatkan dari sampel yang diambil di pabrik dengan kadar sekam 10%, sedangkan dedak padi berkualitas rendah didapatkan dari sampel yang diambil di pasar dengan kadar sekam 25%. Berdasarkan uji kerapatan tumpukan didapatkan dedak padi dari pasar lebih baik dibandingkan dedak padi dari pabrik. karena dedak padi dari pasar memiliki rata rata nilai yang lebih kecil dibanding dedak padi dari pabrik.
References
Abriyanto, W. 2007. Cara Mengolah Gamal untuk Dijadikan Pakan Ternak Sapi. Tersedia di www.duniasapi.com. Diakses pada 10 Februari 2020
Hidayati, H. 2006. Karakterisasi Standar Mikroskopis Bahan Pakan Sumber Energi (Jagung Giling, Dedak Padi, dan Pollard) sebagai Metode Alternatif Pengujian Kualitas Bahan Pakan. Skripsi. Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor
Hidayat, N., M. C. Padaga, dan S. Suhartini. 2015. Mikrobiologi Industri. Penerbit Andi. Yogyakarta
Irianingrum, R. 2009. Kandungan Asam Fitat dan Kualitas Dedak Padi yang Disimpan dalam Keadaan Anaerob. Skripsi. Program Studi Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Munazaroh, A. M. 2009. Penyimpanan Pakan Ternak. Tersedia di http://www.thismilk.wordpress.com. Diakses pada 21 Juli 2020.
Notoatmodjo,S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Patiwiri, A. W. 2006. Teknologi Penggilingan Padi. PT Gedia Pustaka Utama. Jakarta
Rantan dan H. A. Sukria. 2009. Sumber dan Ketersediaan Bahan Baku Pakan di Indonesia. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor
Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Pedaging. Cetakan Ke-24. Penebar Swadaya. Jakarta
Rosalina. 2014. Evaluasi Penggunaan Dedak Padi pada Periode Starter untuk Mendapatkan Pertumbuhan Kompensasi Ayam Broiler. Media Peternakan. 28: 21–28
SNI (Standar Nasional Indonesia). 1996. Sni Dedak Padi Sebagai Bahan Pakan. Sni 01-317811996-Rev.1992
Soemardi. 1975. Pengolahan Dedak Padi. PT Padi Bhakti. Jakarta
Toharmat, T., E. Nursasih, R. Nazilah, N. Hotimah, T. Q. Noerzihad, N. A. Sigit, dan Y. Retnani. 2006. Sifat Fisik Pakan Kaya Serat dan Pengaruhnya terhadap Konsumsi. Media Peternakan, 29: 146–154.
Copyright (c) 2022 Muhammad Dika Nugroho, Liman Liman, Rudy Sutrisna, Muhtarudin Muhtarudin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).

.jpg)





