PENGARUH PEMBERIAN Indigofera zollingeriana DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS, DAN BOBOT NONKARKAS ITIK PEKING
Abstract
This study aimed to determine the effect of Indigofera zollingerianan on slaughter weight, carcass weight, and non carcass weight of Peking duck. This study was conducted from February through April 2018 in Integrated Laboratory Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung. Ducks used in this study was 2 weeks old Peking duck totaling 20 birds. This study used a completely randomized design (CRD), consisting of 5 treatments and 4 replications with treatment Indigofera zollingeriana R0: 0%; R1: 4%; R2: 8%; R3: 12%; and R4; 16%. Data were analyzed by using ANOVA with level of 5%, significantly different results in a further test using the least significant difference (LSD). The results showed that slaughter weight, carcass weight, and non carcass weight Peking duck had no significant (P> 0.05) which means that the provision of Indigofera zollingerianan 4--16% in the diet resulted in slaughter weight, carcass weight, and non carcass weight relative same.
Keywords: Indigofera zollingeriana, Peking duck, Slaughter weight, Carcass weights, Non carcass weights.
Downloads
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








