PENGARUH PEMBERIAN TONGKOL JAGUNG TERAMONIASI TERHADAP POLA TINGKAH LAKU MAKAN DOMBA EKOR TIPIS
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh untuk mengetahui tingkah laku makan dari domba ekor tipis yang diberi pakan amoniasi tongkol jagung. Penelitian ini dilaksanakan Agustus – Oktober 2022 di kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali serta pada setiap satuan percobaan terdapat 1 ekor domba ekor tipis dengan pengelompokkan sesuai bobot badan ternak dengan perlakuan amoniasi tongkol jagung menggunakan urea 5%. Adapun rancangan perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut: P0: complete feed 100 %; P1: 75 % complete feed + 25 % tongkol jagung teramoniasi (5% urea); P2: 50 % complete feed + 50 % tongkol jagung teramoniasi (5% urea). Peubah yang diamati adalah tingkah laku makan domba ekor tipis jantan. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis of varian (ANOVA) dengan taraf 5% dan dilanjutkan Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap lama makan domba dengan nilai rata-rata perlakuan yaitu P0 3,15 jam/hari; P1 3,43 jam/hari; dan P2 3,29 jam/hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap frekuensi makan domba dengan nilai rata-rata perlakuan yaitu P0 11,65 kali/hari; P1 12,48 kali/hari; dan P2 10,95. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap lama ruminasi dengan nilai rata-rata pada tiap perlakuan yaitu P0 3,33 jam/hari; P1 3,66 jam/hari; dan P2 3,26 jam/hari.Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap frekuensi ruminasi dengan nilai rata-rata perlakuan yaitu P0 10,25 kali/hari; P1 9,36 kali/hari; dan P2 12,83 kali/hari. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa subtitusi tongkol jagung teramoniasi tidak menunjukkan perbedaan kecuali frekuensi ruminasi.
References
Afzalani, Syarif S, dan Raguati. 2006. Pengaruh suplementasi urea mineral lick block (UMLB) dan daun sengon (Albazia falcataria) terhadap biodegradebilitas dan aktivitas kunyah (chewing activity) pada ternak domba. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Edisi Khusus 8: 37--40.
Anggraini, S.L. 2012. Tingkah Laku Harian dan Pola Makan pada Domba Garut dengan Pemberian Pellet yang Mengandung Limbah Tauge dan Legum Indigofera sp. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Bamualim, A., Z. Muhammad, dan C. Talib. 2008. Peran dan ketersediaan teknologi pengembangan kerbau di Indonesia. Prosiding. Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha ternak Kerbau: Peningkatan Peran Kerbau dalam Mendukung Kebutuhan Daging Nasional, Tana Toraja, Indonesia.
Bata, M. dan S. Akhmad. 2014. Tingkah laku makan sapi peranakan ongole yang diberi pakan berbasis jerami padi amoniasi dengan metode pemberian yang berbeda. Jurnal Agripet, 14(1):17--4.
Hafez, E.S.E. 1975. The Behaviour of Domestick Animal. 3rd Ed. The Williams and Wikinds Co., Baltimore.
Kartasudjana, R. 2001. Proses Pemotongan Ternak di Rumah Potong Hewan. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Klopfenstein, T. 1978. Chemical treatment of crop residues. Journal of Animal Science. 46(3):841--848.
Latupeirissa, C., Papilaya, B., dan Lelloltery, R. (2020). Tingkah laku mengunyah kerbau moa yang diberi hijauan lokal di pulau moa kabupaten maluku barat daya. Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak Dan Tanaman, 8(1): 33-38.
Marai, I.F.M., A.A.E. Darawany, A. Fadiel, dan M.A M.A. Hafez. 2007. Physiological traits as affected by heat stress in sheep. A review. Small Rumin Res. 71:1--2.
Munandar, I., M. Yamin., D.A. Astuti., dan S. Rahayu. 2022. Tingkah laku makan domba lokal pada sistem pemeliharaan berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 10(2): 86--90.
Oetami, N., D. Heriyadi, dan B. Dwi Cipto. 2015. Tingkah laku deglutisi, regurgitasi, dan redeglutisi serta lama ruminasi pada domba garut yang dikandangkan. Student e-journal Universitas Padjajaran. 4(3): 1--10.
Pembayun, I.H., A. Purnomoadi., dan S. Dartosukarno. 2013. Tingkah laku makan kambing kacang yang diberi pakan dengan level protein-energi berbeda. Animal Agriculture Journal. 2(4):31--36.
Perezbarberia, F.J., and I.J. Gordon. 1998. Factor affecting food communition during chewing in ruminants: Areview. Biological J. Linneal Soc. 63: 233-25
Ramdan, R. 2007. Fenotipe domba lokal di unit pendidikan dan penelitian peternakan Jonggol. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Reece, William O. 1997. Functional Anatomy and Physiology Domestic Animals. Third edition. America, Lippincott Williams and Wilkins. 353--354.
Subhan, A., K.A. Kamil, dan F. Heriyadi. 2019. Pengaruh rumpun domba terhadap lama waktu makan dan lama ruminasi. Jurnal Ilmu Ternak. 19(1): 62—68.
Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan Ke-5. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Yani, A. dan B.P. Purwanto. 2006. Pengaruh iklim mikro terhadap respons fisiologis sapi peranakan Fries Holland dan modifikasi lingkungan untuk meningkatkan produktivitasnya. Media Peternakan. 29(1):35--46.
Zhao, X., Cheng, K., Liu, D. 2009. Organosolv pretreatment of lignocellulosic biomass for enzymatic hydrolysis. Microbiology and Biotechnology, 82(5): 815–827.
Copyright (c) 2024 Muhammad Aldi Kurniantha, Kusuma Adhianto, Ali Husni, Arif Qisthon

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).

.jpg)





