EFEKTIVITAS BAWANG PUTIH DENGAN METODE MARINASI TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING BROILER
Abstract
This research aims to know the efectivity of garlic by marination method on physical quality of broiler meat such as pH, water holding capacity, and cooking loss. Research was conducted on 8 Mei 2017 in Laboratory Animal Production and Reproduction, Animal Husbandry, Lampung University. The material used in this experiment was broiler meat from chicken slaughterhouse and chinese garlic blend. This research has done based Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. The treatments is marinating with a blend of garlic 4% (T1), 8% (T2), 12% (T3), and non marinated (T0). Obtained data were analyzed with the assumptions of variance by 5% or 1%, then the result were significantly different in the advanced test using Least Significant Different (LSD). Results showed that marinating blend of garlic significantly affected (P<0,01) to water holding capacity and cooking loss, but did not significantly affect (P>0,05) to pH. Marinated broiler meat with garlic blend at a concentration of 12% yields the best water holding capacity and cooking loss.
Keywords: garlic, broiler meat, marination, pH, water holding capacity, cooking loss.
Downloads
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








