PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI PENGAWET TERHADAP SIFAT FISIK DAGING BROILER
Abstract
The aims of reasearch to determine the effect of immersion time using salam leaf solution (Syzygium polyanthum) as a preservative of the physical quality of broiler meat. The experimental design used was Completely Randomized Design (RAL) with 4 treatments and 5 replications. Broiler meat used is the chest as much as 20 pieces and salam leaves are used as an salam solution is old salam leaves (dark green color). Treatment given in this research is P0: broiler meat without immersion using salam leaf solution, P1: broiler meat immersion with leaf solution for 20 minutes, P2: broiler meat immersion with salam leaf solution for 40 minutes, P3: broiler meat immersion using a salam leaf solution for 60 minutes. The data obtained in this study was analyzed by using variance analysis (ANOVA). The results showed that the time of immersion by using the leaf of salam (syzygium polyanthum) did not significantly affect the physical quality (pH, Water Holding Capacity, Cooking loss) broiler meat.
Key words: long immersion, salam leaf (Syzygium polyanthum), physical properties of broiler meat and preservative.
Downloads
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








