PERBANDINGAN SUPLEMENTASI JENIS MINERAL ORGANIK DALAM RANSUM TERHADAP JUMLAH ERITROSIT, HEMATOKRIT DAN GLUKOSA DARAH PADA KAMBING RAMBON

  • Adellia Beninda universitas lampung
  • Ali Husni Universitas Lampung
  • Farida Fathul Universitas Lampung
  • Madi Hartono Universitas Lampung

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dan perlakuan terbaik mineral Ca dan Mg organik dengan mineral Ca dan Mg sabun dalam ransum terhadap jumlah eritrosit, hematokrit dan  glukosa darah pada kambing rambon. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari-April 2023 dan berlokasi di Kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Percobaan dilakukan pada 12 ekor kambing rambon jantan, dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu: P1 : ransum basal (onggok, silase daun singkong, bungkil sawit, dan dedak ), P2 : ransum basal + mineral organik (Ca dan Mg), dan P4 : ransum basal + mineral sabun (Ca dan Mg). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA). Peubah yang diamati adalah eritrosit, hematokrit dan glukosa darah. Pemberian rasum dengan mineral organik (Ca dan Mg) dan pemberian mineral sabun (Ca dan Mg) tidak berpengaruh nyata (P<0,05). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian mineral organik (Ca dan Mg) dengan mineral  organik sabun (Ca dan Mg) tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah eritrosit, hemtokrit, dan glukosa darah pada kambing Rambon.

References

Almatsier, S, 2004. “Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka. Jakarta

Cunningham, J. G. 2002. Textbook of Veterinary Physiologi. Philadelphia

Cunningham, J. G. 2002. Textbook of Veterinary Physiologi. Philadelphia

Darmono. 2011. Tatalaksana Usaha Sapi Kereman. Kanisius. Yogyakarta.

Evelyn, C. 2006. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia. Jakarta.

Gregg.L. Voigt, Dum. 2000. Hematologi Tehmiques and Concept for Veterinary Technicians.

Guyton A, and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. EGC. Jakarta.

Kendran AAS, I. M Damriyasa, N. S. Dharmawan, I. B. K. Ardana, L. D. Anggreni. 2012. Profil Kimia Klinik Darah Sapi Bali. Jurnal Veteriner 13(4): 410-415.

Narendra, D.W. 2007. Pengaruh dehidrasi dengan pemberian bisacodyl terhadap gambaran hematokrit tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Nastiti, S. A., dan C. Jatmika 2018. Synthesis and analysis of zinc methionine, zinc glycine, copper leucine, and copper glycine complexes using atomic absorption spectrophotometry. International Journal of Applied Pharmaceutics, 388-391.

Notopoero, 2007. Eritropoitin fisiologi, aspek klinik, dan laboratorik. Indonesian journal of clinical pathology and medical laboratory. 14(1): 28-36

Sarwono, B. 2008. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Weiss, D.J and K.J. Wadrobe. 2010. Schlam’s Veterinary Hematology. 6th ed. Blackwell Publishing, USA.

Published
2024-05-17
How to Cite
Beninda, Adellia, Ali Husni, Farida Fathul, and Madi Hartono. 2024. “PERBANDINGAN SUPLEMENTASI JENIS MINERAL ORGANIK DALAM RANSUM TERHADAP JUMLAH ERITROSIT, HEMATOKRIT DAN GLUKOSA DARAH PADA KAMBING RAMBON”. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) 8 (2), 225-31. https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.225-231.