PERBANDINGAN SUPLEMENTASI MINERAL Ca ORGANIK DAN Mg ORGANIK DENGAN Ca SABUN DAN Mg SABUN DALAM RANSUM TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT TUBUH, KONSUMSI RANSUM, DAN EFISIENSI RANSUM PADA KAMBING RAMBON
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan terbaik dari perbandingan suplementasi mineral organik dengan mineral organik sabun dalam ransum terhadap pertambahan bobot tubuh, konsumsi ransum, dan efisiensi ransum. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari--Maret 2023 yang berlokasi di Kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan, menggunakan 12 ekor kambing Rambon jantan. Perlakuan yang digunakan yaitu P1 : ransum basal (onggok, silase daun singkong, bungkil sawit, dan dedak padi), P2 : ransum basal + mineral organik (Ca dan Mg), dan P3 : ransum basal + mineral organik sabun (Ca dan Mg). Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) kemudian dilanjut dengan uji Duncan. Hasil penelitian pada pertambahan bobot tubuh sebesar (P1=2,38; P2=3,38; dan P3=2,63) kg/40 hari, pada konsumsi ransum pada masing-masing perlakuan (P1=1230,63; P2=1214,89; dan P3=1145,09) g/hari, kemudian pada efisiensi ransum sebesar (P1=4,25; P2=6,18; dan P3=5,05) % . Disimpulkan pemberian mineral organik (Ca dan Mg) dibandingkan mineral organik sabun (Ca dan Mg) tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot tubuh, konsumsi ransum, dan efisiensi ransum pada kambing Rambon.
References
Adriani. 2003. Optimalisasi Produksi Anak dan Susu Kambing Peranakan Etawa Dengan Superovulasi dan Suplementasi Seng. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Allama, H., O. Sofyan, E. Widodo dan H. S. Prayogi. 2012. Pengaruh penggunaan tepug ulat kandang(Alphitobius diaperinus) dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging. J. Ilmu Ilmu Peternakan. 22 (3): 1-8.
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Umum. Jakarta
Church, D.C. & W. G. Pond. 1988. Basic Animal Nutrition and Feeding. 3nd Ed. John Wiley and Son, New York.
Darmono. 2007. Penyakit defisiensi mineral pada ternak ruminansia dan pencegahannya. Jurnal Litbang Pertanian. 26: 104-108.
Djajanegara, A. dan A. Misniwaty. 2005. Pengembangan Usaha Kambing dalam Konteks Sosial-Budaya Masyarakat. Lokakarya Nasional Kambing Potong.Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor. Indonesia.
Elita, A. S. 2006. Studi perbandingan penampilan umum dan kecernaan pakan pada kambing dan domb local. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Jenkins, T.C. dan D.L. Palmquist. 1984. Effect of Fatty Acid or Calcium Soaps on Rumen and Total Nutrient Digestibility of Dairy Rations. J. Dairy Sci. 67:978–986.
Kartadisastra, H. R. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Cetakan pertama. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Linder, S. 1992. The relationship between nutrition and biomass production in Swedish coniferous stands. pp.170--178. Science Press, Beijing, New York. ISBN 7-03-003239-X/Q.420.
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Reddy, Y. R., N. Krishna., E. Raghava Rao dan T. J. Reddy. 2003. Infl uence of dietary protected lipids on intake and digestibility of straw based diets in deccani sheep. Anim. Feed Sci.Tech. 106(31): 29--38.
Tanuwiria, U.H. 2004. Suplemen seng dan tembaga organik, serta kompleks kalsium-minyak ikan dalamransum berbasis limbah industri agro untuk pemacu pertumbuhan dan produksi susu pada sapi perah. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Zulkifli, I., S.A. Mysahra, and L. Z. Jin. 2004. Dietary supplementationof betaine (Betafin (R)) and response to high temperature stress in malebroiler chickens. Asian-Australasian. Journal of Animal Sciences. 17(1): 244–249.
Copyright (c) 2024 Muhammad Zahir Alwan Kohir, Ali Husni, Veronica Wanniatie, Muhtarudin Muhtarudin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).

.jpg)





