PENGARUH PEMBERIAN TONGKOL JAGUNG TERAMOIASI TERHADAP RESPON FISIOLOGIS PADA SAPI BRAHMAN CROSS

  • Maria Maria Universitas Lampung
  • Muhtarudin Muhtarudin
  • Kusuma Adhianto
  • Sri Suharyati

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan dosis urea terbaik dalam pemberian tongkol jagung teramoniasi terhadap respon fisiologis sapi Brahman Cross. Penelitian ini telah dilaksanakan pada September—Desember 2021 yang bertempat di KPT Maju Sejahtera, Desa Wawasan, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0: 80% pakan basal + 20% tongkol jagung tanpa teramoniasi (0% urea), P1: 80% pakan basal + 20% tongkol jagung teramoniasi (2,5% urea), dan P2: 80% pakan basal + 20% tongkol jagung teramoniasi (5% urea). Jumlah sapi pada penelitian ini sebanyak sembilan ekor Brahman Cross. Variabel yang diamati meliputi frekuensi pernapasan, denyut jantung dan suhu rektal pada sapi Brahman Cross. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, agar data yang diperoleh mudah di jumlah, dan mempermudah penataan data. Selanjutnya data yang dihasilkan akan dideskripsikan untuk mengetahui hasil perolehan data yang didapat dari lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplementasi amoniasi tongkol jagung dengan dosis urea yang berbeda menghasilkan respons fisiologis yang relatif sama terhadap respons fisiologis (frekuensi respirasi, frekuensi denyut jantung, dan suhu rektal) sapi Brahman Cross.

References

Abidin, Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Akoso, T. B. 1996. Kesehatan Sapi. Kanisius, Yogyakarta

Firdausi, A., T. Susilowati, M. Nasich, dan Kuswati. 2012. Pertambahan bobot badan harian sapi Brahman Cross pada bobot badan dan frame size yang berbeda. Jurnal Ternak Tropika. 13(1):48--62.

Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi ke-4. Diterjemahkan oleh: Srigandono, B. dan K. Praseno. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Frandson, R. D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi ke-7. Diterjemahkan oleh: Srigandono, B. dan K. Praseno. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hansen, P. J. 2004. Pgysiological and celluler adaptations of zebu cattle to thermal stress. Animal Reproduction Science 82(83) : 349—360.

Jackson, P.G. and P. D. Cockroft., 2002. Clinical Examination of Farm Animals. University of Cambridge, UK.

Kelly, W.R. 1984. Veterinary Clinical Diagnosis. Bailliere Tindall. London

Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami Padi Sebagai Makanan Ternak. Yayasan Dian Grahita. Bandung.

Lakitan, B. 1994. Dasar-dasar Klimatologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

McDowell, R.E. 1972. Improvement of Livestock Production in Warm Climate. W.H. Freeman and Company. San Frascisco.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Buku Ajar. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Purwanto, B.. P., A. B. Santoso., A. Murfi., 1995. Fisiologi lingkungan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Santosa U, Tanuwiria UH, Yulianti A, Suryadi U. 2012. Pemanfaatan Kromium organik limbah penyamakan kulit untuk mengurangi stres transportasi. JITV. 17(2): 132—141

Siregar, S. B. 2006. Perkandangan Sapi Potong. Gramedia. Jakarta.

Siregar, S. B. 2003. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya. Jakarta.

Turner, M.R. 1977. The tropical adaption of beef cattle. FAO Animal Production and health Paper. 1:92--97.

West, J.W. 2003. Effects of heat-stress on production in dairy cattle. Journal Dairy Science. 6:2131--214.

Published
2024-11-01
How to Cite
Maria, M., Muhtarudin, M., Adhianto, K., & Suharyati, S. (2024). PENGARUH PEMBERIAN TONGKOL JAGUNG TERAMOIASI TERHADAP RESPON FISIOLOGIS PADA SAPI BRAHMAN CROSS. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals), 8(4), 563-570. https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.4.563-570

Most read articles by the same author(s)

<< < 5 6 7 8 9 10