PENGARUH SUPLEMENTASI INDIGOFERA DENGAN LEVEL YANG BERBEDA PADA TOTAL PROTEIN PLASMA DAN GLUKOSA DARAH KAMBING SABURAI BETINA

  • Riska Maulinda Universitas Lampung
  • Siswanto Siswanto Universitas Lampung
  • Muhtaruddin Muhtaruddin Universitas Lampung
  • Madi Hartono

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dan level suplementasi Indigofera terhadap total protein plasma dan kadar glukosa darah pada kambing Saburai betina. Penelitian ini dilaksanakan pada 11 Mei--13 Juni 2023 di UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai, Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari pakan basal 100% (P0), pakan basal 75% + indigofera 25% (P1), pakan basal 65% + indigofera 35% (P2), dan pakan basal 55% + indigofera 45% (P3). Sampel pada penelitian ini terdiri dari 12 ekor kambing Saburai betina berumur 4,5 tahun. Analisis total protein plasma dan glukosa darah kambing dilakukan di Laboratorium Klinik Pramitra Biolab Indonesia, Bandar Lampung. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P0, P1, P2, dan P3 tidak berpengaruh nyata terhadap total protein plasma dan glukosa darah kambing Saburai betina. Rata-rata total protein plasma 8,20 g/dL (P0); 7,97 g/dL (P1); 7,43 g/dL(P2); dan 8,43 g/dL (P3). Rataan glukosa darah 40,0 mg/dL(P0); 39,7 mg/dL(P1); 35,7 mg/dL (P2); dan 47,3 mg/dL (P3). Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa suplementasi Indigofera 45% dalam ransum menghasilkan nilai total protein plasma yang lebih tinggi dibandingkan suplementasi Indigofera 25% dan 35%, tetapi lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Nilai rataan kadar glukosa darah lebih tinggi pada perlakuan ransum yang diberi suplementasi Indigofera 45%.

References

Abdullah, L. and Suharlina. 2010. Herbage yield and quality of two vegetative parts of Indigofera at different time of first regrowth defoliation. Med. Pet. 1(33): 44--49.

Adriani, L., E. Sujana, A. Mushawwir, and A. Maradona. 2009. The effect of Ration with Antibiotics (Virginamycin) and Temulawak (Curcuma xanthoriza roxb) to Broiler Performance. Proceeding of the 1st International Seminar on Animal Industri. Faculty of Animal Science. Bogor Agricultural University. Bogor.

Astika, I. N. Y., L. Khotijah., dan S. Suharti. 2017. Metabolit dan Profil Darah Sapi Bali yang Disuplementasi Sabun Kalsium Minyak Kedelai dalam Ransum. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Carvalho, M.D.C.D., Soeparno, dan N. Ngadiyono. 2010. Pertumbuhan dan produksi karkas sapi Peranakan Ongole dan Simental Peranakan Ongole jantan yang dipelihara secara feedlot. J. Buletin Peternakan. 34(1): 38--46.

Church, D.C. and W.G. Pond. 1979. Digestive Physiology and Nutrition Of Ruminant 1. Digestove Physiology 2nd Ed. John Wiley and Sons. New York.

Czerkawski, J.W. 1986. An Introduction to Rumen Studies. Perganon Press. New York.

Erwanto. 2016. Percepatan Pengembangan Kambing Saburai di Provinsi Lampung. Policy Paper. Lampung.

Herdian H., L. Istiqomah, A. Febrisiantosa, dan D. Setiabudi. 2011. Pengaruh penambahan daun Morinda Citrifolia sebagai sumber saponin terhadap karakteristik fermentasi, defaunasi protozoa, produksi gas dan metana cairan rumen secara in vitro. JITV. 16(1): 99--104.

Herman, R. 1989. Kualitas Karkas Domba Lokal Hasil Penggemukan. Proceeding Pertemuan Ilmiah Ruminansia (2). Departemen Pertanian. Jakarta.

Irawani, N. dan A. A. Chandra. 2016. Ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot) pada ayam broiler. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pengembangan Teknologi Pertanian. Politeknik Negeri Lampung. Lampung. Indonesia. 281--285.

Irwani, N. dan A. A. Chandra. 2020. Aplikasi ekstrak daun binahong (Anredera cordifiola) terhadap kondisi fisiologis saluran pencernaan dan organ visceral pada Broiler. Jurnal Peternakan. 2(1): 22--29.

Lubis, D.A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. PT. Pembangunan. Jakarta.

Maynard, L.A., J. K. Loosli., H. F. Hintz, and R. G. Warner. 1979. Animal Nutrition. 7th Edition. McGraw-Hill.

Mc. Donald, P., R.A. Edwards and J.F. D. Greenhalgh. 1981. Animal Nutrition Longman Inc. New York.

Mitruka, B. M. and Rawnsley. 1981. Clinical Biochemical and Hematological Refrence Values in Normal Experimental Animals and Normal Humans. Medical Publishers Inc. Chicago.

National Research Council. [NRC]. 1981.Nutrient Requirements of Goats: Angora, Dairy and Meat Goats in Temperate and Tropical Countries. National Academic Press. Washington. DC.

Nguyen, H.X., T.L. Huynh, and T.N. Nguyen. 2018. Blood biochemical profiles of Brahman Crossbred cattle supplemented with different protein and energy sources. Veterinary World. 9(21): 1021--1024.

Panousis, N., C. H. Brozos, I. Karagiannis, N. D. Giadini, S. Lafi, and M. Kritsepi. 2012. Evaluation of precision xceed Ò meter for on-site monitoring of blood b-hydroxybutyric acid and glucose concentrations in Dairy Sheep. Res Vet Sci. 9 (22): 435--439.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Rini, M. L. H. 2014. Kadar Hematokrit, Urea, dan Glukosa Darah pada Kambing Kacang Jantan Muda dan Dewasa Akibat Taraf Pemberian Pakan yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan dan Pertanian. Universitas Diponegoro. Semarang.

Rosadi F. 2013. Profil Darah Kambing Peranakan Etawah Laktasi yang Mendapat Ransum dengan Berbagai Level Indigofera sp. Berbentuk Pellet. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rostini, T. dan I. Zakir. 2017. Performans produk, jumlah nematoda usus dan profil metabolik darah kambing yang diberi pakan hijauan rawa Kalimantan. J. Veteriner. 18(3): 469--477.

Satter, L.D., and R.E. Rofler. 1976. Relationship between ruminal amonia and non protein nitrogen utilization by ruminant. Tracer Studies on Non Protein Nitrogen For Ruminant. III. IAEA. Vienna.

Senja, O. N., S. K. Widyastuti, dan I. G. M. K. Erawan. 2020. Kadar protein, total serum sapi Bali betina di sentra Pembibitan Sapi Bali Desa Sobangan, Badung. Indonesia Medicus Veterinus. 9(4): 506--507.

Sniffen, C.J. and P. h. Robinson. 1987. Microbial Growth and Flow as Inluenced by Dietarty manipulations. J. Dairy Sci. 70(2):425--441.

Suharlina, D. A. Astuti, Nahrowi, A. Jayanegara, dan L. Abdullah. 2018. Evaluasi ransum mengandung Indigofera zollingeriana terhadap kambing lepas sapih. Pastura. 7(2):65--66.

Sutama, I.K., I.G.M. Budiarsana, M. Martawidjaja, D. Priyanto, S. Maulana, S. Hidayat, Mulyawan, Bachtiar, dan R. Sukamnal. 2007. Pemeliharaan secara buatan selama periode pra-sapih dan pengaruhnya terhadap kinerja produksi dan reproduksi selanjutnya pada kambing PE calon bibit. Sains Peternakan. 9(2):22--23.

Tillman, A. D., H. Hartadi H., S. Prawirokoesoemo, S. Reksohadiprodjo, dan Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Veerabahu, C., D. Radhika, A. Mohaideen, S. Indrani, and R. Priya. 2015. Phytochemical and biochemical profiles of Azolla microphylla cultured with organic manure. Int. J. Current Agricultural Research. 4(8): 131--133.

Wina, E. 2012. Senyawa Sekunder dalam Indigofera: Efek Positif dan Negatif serta Teknologi Mengurangi Efek Negatifnya. IAARD Press. Jakarta.

Published
2024-05-17
How to Cite
Maulinda, R., Siswanto, S., Muhtaruddin, M., & Hartono, M. (2024). PENGARUH SUPLEMENTASI INDIGOFERA DENGAN LEVEL YANG BERBEDA PADA TOTAL PROTEIN PLASMA DAN GLUKOSA DARAH KAMBING SABURAI BETINA. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals), 8(2), 257-265. https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.257-265