PENGARUH BERBAGAI DOSIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA FERMENTASI BATANG SINGKONG TERHADAP KADAR AIR, ABU DAN SERAT KASAR
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada fermentasi batang singkong terhadap kadar air, abu dan serat kasar. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Juli 2023 di Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuannya adalah P0: batang singkong tanpa perlakuan, P1: batang singkong + jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 3%, P2 : batang singkong + jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 6%, P3 : batang singkong + jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 9%. Hasil penelitian pada kadar air sebesar (P0 13,01%; P1 31,19%; P2 22,56%; P3 31,02%) pada kadar abu sebesar (P0 0,9%; P1 3,1%; P2 3,0%; P3 3,2%) dan pada serat kasar sebesar (P0 42,97%; P1 41,19%; P2 45,55%; P3 42,92%). Perlakuan dengan pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 3% memiliki penurunan nilai kandungan serat kasar terbesar dibandingkan dengan P0 sehingga menjadi 41,19% dan perlakuan dengan pemberian jamur 3% memiliki nilai kadar air dan kadar abu tertinggi yaitu sebesar 31,19% dan 3,1%.
References
Anonim. 2009. Standar Mutu Pakan Ternak. Badan Standarisasi Indonesia. Jakarta
Barde, R. E., J. A. Ayoade, S. Attah, and A. Wuanor. 2015. Invitro Rumen Fermentation Characteristics of White Rot Fungi Biodegraded Cssava (Manihot esculenta). Peels. Journal of Agricultural and Ecology Research International Vol. 4. (4): 166-174
Hatta, U. and B. Sundu. 2014. Improving quality of copra meal by fermentation. Proceding. International Seminar on Animal Industry. Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University.
Henny, E.S. dan Y. Fenita. 2015. Evaluasi Nutrisi Limbah Kulit Durian (Durio zibethinus) yang Difermentasi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) pada Masa Inkubasi yang Berbeda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 10 No 2.
Laksono, M. A. 2012. Daya Ikat Air, Kadar Air dan Protein Nugget Daging Ayam yang disubtitusi dengan Jamur Tiram. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang
Permadi, S. Mulyani, dan A. Hintana. 2012. Kadar Serat, Sifat Organoleptik, dan Rendemen Nugget Ayam yang Disubstitusi dengan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol.1 No.4.
Rahardjo, A.P. dan Haryadi. 2003. Beberapa Karakteristik Kerupuk Ikan yang Dibuat dengan Rasio Ikan Nila atau Tapioka dan Lama Perebusan Adonan. Agritech. 17 (2) : 23–26.
Ruri, S., T. Karo-karo dan E. Yusraini. 2014. Pengaruh Perbandingan Jamur Tiram Dan Tapioka Dengan Penambahan PutihTelur Terhadap Mutu Bakso Jamur Tiram. Fakultas Pertanian USU. Medan.
Shifriyah, A., K. Badami dan S. Suryati. 2012. Pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada penambahan dua sumber nutrisi. Jurnal Agrovigor, 5 (1): 8-13.
Sudarmaji. 2003. Produser Analisa Bahan Makanan dan Hasil Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. UNESA Pres. Surabaya.
Sutikarini, S. Anggrahini dan E. Harmayani. 2015. Perubahan komposisi kimia dan sifat organoleptik jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) selama pengolahan. Jurnal Ilmiah Agrosains Tropis, 8(6), 261-271.
Utama, C. Setya, B. Sulistiyanto, and R. D. Rahmawati. 2020. "Kualitas Fisik Organoleptis, Hardness Dan Kadar Air Pada Berbagai Pakan Ternak Bentuk Pellet." Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah 18.1 (2020): 43-53.
Winarno, F. G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. PT Gramedia. Jakarta.
Copyright (c) 2024 Reny Anjarsari, Arif Qisthon, Farida Fathul, Erwanto Erwanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).

.jpg)





