STATUS MIKROBIOLOGI (Total Plate Count dan Staphylococcus aureus) SUSU SAPI PERAH DI KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG
Abstract
This study aimed to determine the microbiological status (Total Plate Count and Staphylococcus aureus) of milk of dairy cows of people's farms. Research location was in Tanggamus Regency, Lampung Province. This research used survey method with census methods. Fresh milk samples were taken during milking in the morning, which is as much as 250 ml from all lactating cows. In addition, this study also used questionnaire to know the condition of the dairy cows. Nineteen milk samples were analyzed at the Veterinary Public Health Laboratory of Lampung Veterinary Center, Bandar Lampung. Analysis of milk microbiological status was based on Total Plate Count and Staphylococcus aureus. The results of this study indicated that 100% of milk samples had Total Plate Count and Staphylococcus aureus values below the maximum SNI number of 3141.1: 2011. Milk of dairy cow in Tanggamus Regency, Lampung Province is feasible and safe for consumption.
Keywords: Dairy cows, Microbiological status, Milk.
Downloads
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








