PENGARUH DOSIS PENAMBAHAN BOKASHI TERHADAP PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PADA PEMOTONGAN PERTAMA RUMPUT GAJAH MINI (Pennisetum Purpureum cv. Mott)
Abstract
This research aimed to determine the effect of bokashi dose on crude protein and crude fiber content at the first cut of dwarf elephant grass (Pennisetum Purpureum cv. Mott). This research was conducted in March—Juli 2020 in Sidodadi Asri village, Jati Agung district, South Lampung regency. This research used a completely randomized design (CRD) applying four treatments of bokashi dose, namely P0 (control), P1 (30 ton/Ha); P2 (40 ton/Ha); dan P3 (50 ton/Ha) with 3 replications each. The experimental unit of this study was plot of land with size of 200 cm x 200 cm. The obtained data were then analyzed using analysis of variance at 5% significant level and tested further with Orthogonal polynomial. The results showed that there was no significant effect (P>0.05) of different dose of bokashi on the crude protein and crude fiber content of dwarf elephant grass.
Keywords: : Dwarf Elephant Grass, Dose, Bokashi,Crude Protein, Crude Fiber
Downloads
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








