FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CALVING INTERVAL SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) DI DESA WAWASAN KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Abstract
The purpose of this research was to know the factors and factors value affecting calving interval of Ongole Grade (PO) cattle in Wawasan Village, Tanjungsari District, South Lampung Regency. The Research was conducted on 20 December 2019 – 15 January 2020 using 100 PO cattle in Wawasan Village, Tanjungsari District, South Lampung Regency. This research used census method. Data was analyzed by linear regression using SPSS program. The result showed that calving interval of PO cattle in Wawasan Village, Tanjungsari District, South Lampung Regency was 23.17 ± 6.05 month. The factors that affect the calving interval were, at the farmer level, the breeding experience was negatively associated with a factor of 0.384. At the livestock level, postpartum mating was positively associated with a factor of 0.755 and weaning age was positively associated with a factor of 0.650. At the inseminator level, thawing time is positively associated with a factor of 0.813.
Keywords: Calving interval, Factor and factor value, Ongole Grade (PO) cattle
Downloads
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








