PENGARUH SUPLEMENTASI MINERAL MIKRO ORGANIK TERHADAP JUMLAH ERITROSIT, HEMOGLOBIN, DAN HEMATOKRIT KAMBING PERAH JAWARANDU
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit kambing perah Jawarandu yang diberi suplementasi mineral mikro organik dalam ransum di Mulia Farm, Negrisakti, Kabupaten Pesawaran Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu R0: Ransum Basal, R1: Ransum Basal + (Zn-Lysinat 20 ppm, Cu-Lysinat 5 ppm), R2: Ransum Basal + (Zn-Lysinat 40 ppm, Cu-Lysinat 10 ppm), R3: Ransum Basal + (Zn-Lysinat 60 ppm, Cu-Lysinat 15 ppm) setiap kelompok berisi 4 ekor kambing perah Jawarandu dengan 3 ulangan. Pemeriksaan sampel darah dilakukan di Laboratorium, Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Palembang (BBLK Palembang) mengguakan metode B. Cell Counter dan Manual. Data yang diperoleh ditabulasikan dan kemudian dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa suplementasi mineral mikro organik dalam pakan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit, hemoglobin dan hematokrit kambing perah Jawarandu. Dari hasil analisis statistik sampel darah kambing perah Jawarandu didapatkan rata-rata jumlah eritrosit pada perlakuan (R0) 2,41±0,52 x 106/μL; (R1) 1,63±0,19 x 106/μL; (R2) 2,19±0,31 x 106/μL ; (R3) 1,92±0,28 x 106/μL. Rata-rata kadar hemoglobin pada perlakuan (R0) 9,37±0,05 g/dL ; (R1) 8,23±0,58 g/dL ; (R2) 8,5±0,87 g/dL ; (R3) 7,63±2,11 g/dL. kemudian rata-rata nilai hematokrit (±SD) pada perlakuan (R0) 9,00±2% Vol; (R1) 5,67±0,58% Vol; (R2) 8,33±0,58% Vol; (R3) 6,67±1,15 % Vol. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa jumlah eritrosit, hemoglobin dan hematokrit pada kambing perah Jawarandu yang diberi suplementasi mineral mikro organik dalam ransum masih berada pada kisaran normal meskipun mendekati batas minimal.
References
Airin, C.M., A. Hana, Sarmin, P. Astuti, A. Husni, dan R. Nurshtanungrum. 2020. Ekstrak sargassum crasifolium dapat mencegah penurunan hormon tiroksin dan penyusutan bobot badan kambing jawa randu selama transportasi. Journal of Food and Pharmaceutical Sciences. 8 (3): 335-343.
Andriyanto, Y.S., Rahmadani, A.S., Satyaningsih, S. Abadi. 2010. Gambaran hematologi domba selama transportasi: peran multivitamin dan meniran. Jurnal Ilmu Peternakan Indonesia. 15(3): 134-136.
Anton, A., L.M. Kasip, L. Wirapribadi, S. N. Depamede, dan A.R.S, Asih. 2016. Perubahan status fisiologis dan bobot badan sapi bali bibit yang diantarpulaukan dari pulau Lombok ke kalimantan barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia. 2(1):86 - 95
Cunningham, dan F. Garry. 2014. Obstetri Wiiams Edisi 21. Jakarta
Daskiran. I, and N. Koluman. 2011. Effects of ventilation of the sheep house on heat stress, growth and thyroid hormones of lambs. Tropical Animal Healthand Production 43(6): 1123-1127.
Guyton A. C., Hall J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta
Kaleka dan Haryadi. 2013. Seri Peternakan Modern Kambing Perah, Arcita, Surakarta.
Kustono., T. W. Diah, Ismaya, B.Sigit. 2008. Bahan Ajar Mata Kuliah Fisiologi Ternak. Laboratorium Fisiologi dan Reproduksi Ternak. Yogyakarta
Marai, I.F.M. and A.A.M. Haeeb. 2010. Buffalo's biological functions as affected by heat stress. Journal of Livestock Science.127 (2)
Meilita, T. 2011. Makalah Isu Terkini Mineral Mikro. makalah isu terkini mineral mikro (tiarameilita.blogspot.com). Diakses: 29 Juni 2022
Orheruata, A. M and P. U. Akhuomobhogbe. 2006. Haematological and blood biochemical indices in West African dwarf goats vaccinated against Pestes des petit ruminants (PPR). Afr. J. Biotechnol 5(9): 743–748.
Prihatminingsih, G.E., A. Purnomoadi, D.W. Harjanti. 2015. Hubungan antara konsumsi protein dengan produksi, protein dan laktosa susu kambing Peranakan Ettawa. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 25 (2):20-27
Purba, E.P., Erwanto, dan Liman. 2017. Pengaruh penambahan silase daun singkong dan mineral mikro organik dalam ransum berbasis limbah kelapa sawit terhadap kecernaan serat kasar dan protein kasar. Jurnal Penelitian Peternakan Indonesia. 1(1): 16-19
Rosadi F. 2013. Profil darah kambing peranakanetawah laktasi yang mendapat ransum dengan berbagai level Indigofera sp. berbentuk pellet. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Satyaningtijas A.S., S. D. Widhyari, dan R. D. Natalia. 2010. Jumlah Eritrosit, Nilai Hematokrit, dan Kadar Hemoglobin Ayam Pedaging Umur 6 Minggu Dengan Pakan Tambahan. Jurnal Kedokteran Hewan 4(2), 69-73.
Smith, J.B., dan Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan, Dan Hewan Percobaan di Daerah Tropis, UI press, Jakarta.
Sohail MU, Ijaz A, Yousaf MS, Ashraf K, Zaneb H, Aleem M, Rehman H. 2010. Alleviation of cyclic heat stress in broilers by dietary supplementation of mannan oligosaccharide and Lactobacillus-based probiotic: Dynamics of cortisol, thyroid hormones, cholesterol, C-reactive protein, and humoral immunity. Poult Sci. 89 (9): 1934-1938
Weiss, D., and K. J. Wardrop. 2010. Schalm's Veterinary Hematology. 6th Ed, Wiley-Blackwell, Philadelphia, PA. USA
Zhong, J.Z., D. Zhe, and X.Y. Cheng. 2011. A new tumor necrosis factor (tnf)-a regulator, lipopolysaccharides- induced tnf-α factors, is associated with obesity and insulin resistance. Chinese Medical Journal. 124 (2): 177:18
Copyright (c) 2024 Yustia Ekasari, Muhtarudin Muhtarudin, Siswanto Siswanto, Sri Suharyati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).

.jpg)





