PENGARUH AMONIASI DENGAN LEVEL UREA YANG BERBEDA PADA KULIT SINGKONG TERHADAP KADAR AIR, ABU, PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh amoniasi dengan level urea yang berbeda pada kulit singkong terhadap kadar air, abu, protein kasar dan serat kasar.
Penelitian ini dilaksanakan pada April–Juni 2021 bertempat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Parameter yang diukur adalah kadar air, abu, protein kasar, dan serat kasar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu limbah kulit singkong tanpa urea (P0), limbah kulit singkong dengan 1,5% urea (P1), limbah kulit singkong dengan 3% urea (P2), limbah kulit singkong dengan 4,5% urea (P3). Data yang diperoleh dianalisis statatistik dengan menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA) dengan uji lanjut polynomial orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh amoniasi dengan level urea yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar air, abu, protein kasar dan serat kasar.
Downloads
References
Adelin, M., 1995. Peningkatan Kualitas Pucuk Tebu Dengan Penambahan Urea Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Jambi. Jambi.
Badan Pusat Statistik. 2012. Luas Produktivitas Tanaman Ubi Kayu di Seluruh Provinsi Tahun 2012. Badan Pusat Statistik.
Fardiaz, S. 1989. Fisiologi Fermentasi. Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Fathul, F. dan S. Wajizah. 2010. Penambahan Mikromineral Mn dan Cu dalam Ransum terhadap Aktivitas Biofermentasi Rumen Domba secara In Vitro. JITV. 15(1): 9--15.
Hanafi, N.D. 2004. Perlakuan Silase dan Amoniasi Daun Kelapa Sawit Sebagai BAhan Baku Pakan Domba. Skripsi. Fakultas Pertanian. Program Studi Produksi Ternak. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Hanifah, V. W., D. Yulistiani, dan S. A. A. Asmarasari. 2010. Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong menjadi Pakan Ternak dalam Rangka Memberdayakan Pelaku Usaha EnyeEnye. Prosiding Seminar Nasional. Teknologi Peternakan dan Veteriner. Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Komar, A., 1984. Teknologi Pengolahan Jerami Padi Sebagai Makanan Ternak. Yayasan Dian Grahita. Bandung.
Permata, A.T. 2012. Pengaruh Amoniasi dengan Urea pada Ampas Tebu terhadap Kandungan Bahan Kering, Serat Kasar dan Protein Kasar untuk Penyediaan Pakan Ternak. Artikel Ilmiah. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.
Sandi, Y. O., S. Rahayu, dan S.Wardhana, 2013. Upaya peningkatan kualitas kulit singkong melalui fermentasi menggunakan Leuconostoc Mesenteroidespengaruhnya terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik secara In Vitro.Jurnal Ilmiah Peternakan.1 (1) : 99 – 108.
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Wahyuni, S. 2008. Kadar Protein dan Serat Kasar Kulit Kopi Teramoniasi dengan Lama Pemeraman yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Inkoma. (1)1--9.
Wikanastri H., Suyanto A., Utama C.S., 2012. Aplikasi Proses Fermentasi Kulit Singkong Menggunakan Starter Asal Limbah Kubis dan Sawi Pada Pembuatan Pakan ternak Berpotensi Probiotik. Universitas Muhammadiyah Semarang: Semarang.
Copyright (c) 2023 Rona Setiawati, Farida Fathul, Erwanto Erwanto, Rudy Sutrisna

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








