TINGKAT INFESTASI CACING SALURAN PENCERNAAN PADA KERBAU RAWA (Bubalus bubalis Linn.) DI KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2020 di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur dan di Laboratorium Parasitologi, Balai Veteriner Lampung, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat infestasi cacing saluran pencernaan pada kerbau rawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil sampel feses secara langsung yang berasal dari 62 ekor Kerbau Rawa yang tersebar di 6 desa yaitu Desa Balekencono, Desa Banar Joyo, Desa Rejo Agung, Desa Telogo Rejo, Desa Bumi Harjo dan Desa Banjar Rejo. Pengujian sampel feses dilakukan di Laboratorium Parasitologi, Balai Veteriner Lampung dengan Metode uji Mc. Master dan uji sedimentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 sampel yang diperiksa, 52 sampel (83,87%) positif terinfestasi cacing saluran pencernaan. tingkat infestasi cacing saluran pencernaan pada kerbau rawa tertinggi berada di 4 desa, yaitu Desa Rejo Agung, Desa Telogo Rejo, Desa Bumi Harjo, Desa Banjar Rejo. hal ini terjadi dikarenakan populasi kerbau di masing-masing desa 100% terinfestasi, dan infestasi terendah terdapat pada Desa Banar Joyo yaitu sebesar 50%, dengan jenis cacing yang ditemukan pada Kerbau Rawa berasal dari kelas Trematoda (Paramphistomum sp.), kelas Nematoda (Hoemonchos sp., Oesophagustomum sp., Ascaris sp.), dan kelas Cestoda (Monieza sp.).
References
Astiti, L. G., T. Panjaitan dan Irajasadi. 2011. Uji efektifitas preparat anthelmika pada sapi Bali di Lombok Tengah. J. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 14(2) : 77–83
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung (BPS Lampung). 2022.Provinsi lampung dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik. Lampung.
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Timur (BPS Lampung Timur). 2021.Provinsi lampung dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik. Lampung Timur.
Baihaqi, H. U., I. B. M, Oka dan I. M. Dwinata. 2015. Prevalensi dan identifikasi nematoda saluran pencernaan Kerbau Lumpur di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB. Indonesia Medicus Veterinus, 4(1): 1–8
Basseto, C.C., B.F. Silvia, G.F.J. newlands, W.D. Smith, A.F.T. and Amarante. 2001. Protection of alves against Harmonchus placei and Haemonchus contortur after immunization with gut membrane proteins from H. Contortur. J. Parasite Immunol., 33(7) : 377–381
Bhutto B., M.S. Phullan., R. Rind. and A.H Soomro. 2002. Prevalence of gastrointestinal helminths in buffalo calves. J. Biol. Sci. 2(1):43–45
Darmin, S., P. F Yuliza. dan M. Sirupang. 2016. Prevalensi Paramphistomiasis pada sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. JIIP, 2(2): 149–161
Handayani, P, P. E. Santosa, dan Siswanto. 2015. Tingkat infestasi cacing saluran pencernaan pada Sapi Bali di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. J. Ilmiah Peternakan Terpadu 3(3): 127–133
Hartono, M., Elisa., Siswanto., S. Suharyati., P.E Santosa dan M.M.P Sirat. 2019. Profil darah pada sapi Simmental-Peranakan Ongole akibat infestasi cacing Trematoda di Desa Labuhan Ratu, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Prosiding. Seminar Nasional Teknologi Peternakan an Veteriner 2019. Universitas Jember, 15-16 Oktober 2019. 213–225
Karim, W. A, A. Fajarallah, dan B. Suryobroto. 2016. Exploration and prevalence of gastrointestinal worm in buffalo from West Java, Central Java, East Java and Lombok, Indonesia. Aceh Journal of Animal Science 1 (1):1–15.
Keliat, B.A.P., Fahrimal dan T.R. Ferasyi. 2018. Identifikasi jenis cacing yang menginfestasi Sapi Aceg yang ada di Pusat Pembibitan Sapi Aceh Kabupaten Aceh Besar. Jimvet, 3(2) : 05–09
Kumar, N., T.K.S. Rao., A. Varghese. dan V.S. Rathor. 2013. Internal parasite management in grazing livestock. J. Parasitic Disease, 37(2) : 151–157
Larasati, H, M. Hartono, dan Siswanto. 2016. Prevalensi cacing saluran pencernaan Sapi Perah periode Juni-Juli 2016 pada Peternakan Rakyat di Provinsi Lampung. J. Ilmiah Peternakan Terpadu 1(1): 8–15.
Levine, N. D. 1994. Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner. Diterjemahkan oleh Prof. Dr. Gatot Ashadi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Nugraheni, N., M.T. Eulis dan H.A. Yuli. 2015. Idetifikasi cacing endoparasit pada feses sapi potong sebelum dan sesudah proses pembentukan biogas digester fixed-dome. Student e-Journals, 4(3): 1–8
Nurhidayah, N, F. Satria, E. B. Retnani, D. A. Astuti, dan S. Murtini. 2019. Prevalensi dan tingkat resiko infeksi parasit saluran pencernaan pada kerbau lumpur di Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Jurnal Veteriner 20 (4):572–582.
Nofyan, E. K. Mustaka dan R. Indah. 2010. Identitas jenis telur cacing parasit usus ternak sapi (Bos sp) dan Kerbau (Bubalus sp) di Rumah Potong Hewan Palembang. J. Penelitian Sains, 10:06–11
Padondan, A. T. 2016. Infeksi Cacing Nematoda Gastrointestinal pada Kerbau di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Purawantan, N.R.P Ismaya dan Burhan. 2006. Penyakit cacing hati (Fascioliasis) pada Sapi Bali di perusahaan daerah rumah potong hewan (RPH) Kota Makassar. J. Agrisistem, 2(2): 63–69
Raza, M. A, H. A. Bachaya, M. S. Akhtar, H. M. Arshad, S. Murtaza, M. M. Ayaz, M. Najeem, and A. Basit. 2012. Point prevalence of gastrointestinal helminthiasis in Buffaloes (Bubalus bubalis) at The Vicinity of Jatoi, Punjab, Pakistan, J. Sci. Int. 24(4):456–469.
Saha, S.S., D.R Bhowmik and M.M.R Chowdhury. 2013. Prevalance of gastrointestinal helminthiasis in Buffaloes in Barisal District of Bangladesh. Bang. J. Vet. Med, 11(2): 131–135
Subiyanto. 2010. Populasi Kerbau Semakin Menurun. Publikasi Budidaya Ternak Ruminansia. Edisi I Tahun 2010.
Sudrajat, S. 1991. Epidemiologi Penyakit Hewan. Cetakan Pertama. Direktorat Jendral Peternakan Departemen Pertanian. Jakarta.
Tantri, N., T. R. Setyawati dan S. Khotimah. 2013. Pravelensi dan intensitas telur cacing parasit pada feses sapi (Bos sp.) Rumah Potong Hwan (RPH) Kota Pontianak Kalimantan Barat. J. Protobiont, 2(2): 102–106
Waller, P.J. 2003. Domestication of ruminant livestock and the impact of nematode parasites: possible implications for the reindeer industry. Rangifer, 25(1): 39–50
Zalizar, Lili. 2017. Helminthiasis Saluran Cerna pada Sapi Perah. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2):
–7.
Copyright (c) 2023 Candra Arifin, Arif Qisthon, Ali Husni, Purnama Edy Santosa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).