PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN C DAN E DALAM PENGENCER SITRAT KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR AYAM BANGKOK
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Vitamin C, Vitamin E dan kombinasinya terhadap kualitas semen cair (motilitas, viabilitas, dan abnormalitas) dalam pengencer sitrat kuning telur pada semen Ayam Bangkok. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2023 bertempat di Laboratorium Fisiologi dan Reproduksi Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuannya adalah P0; kontrol, P1; penambahan Vitamin C 0,2 g/100 ml pengencer, P2; penambahan Vitamin E 0,41 g/100 ml pengencer, P3; penambahan Vitamin C 0,2 g/100 ml + Vitamin E 0,41 g/100 ml pengencer. Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan taraf 5% dan/atau 1% dan diuji lanjut dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan vitamin C dan vitamin E dalam pengencer sitrat kuning telur berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap motilitas, berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap viabilitas namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap abnormalitas pasca pengenceran dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap motilitas, viabilitas dan abnormalitas pada 3 jam penyimpanan. Pada perlakuan (P1) mempunyai kualitas terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya dengan nilai motilitas (60,00±2,00%), viabilitas (80,79±0,99%) dan abnormalitas (10,00±0,95%) pada pasca pengenceran. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan vitamin C 0,2 g/100 ml pengencer sitrat kuning telur memberikan pengaruh terbaik dalam mempertahankan motilitas dan viabilitas semen cair Ayam Bangkok pasca pengenceran.
References
Abdillah. 1996. Pengaruh Beberapa Pengencer Semen, Lama Penyimpanan Semen dan Waktu Inseminasi terhadap Fertilitas Spermatozoa Ayam Buras. Thesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Abdillah, L. 2018. Pengaruh Penambahan Antioksidan Vitamin C dan Vitamin E dalam Bahan Pengencer Sitrat Kuning Telur dan Andromed terhadap Kualitas Sperma Beku Domba Ekor Gemuk. Disertasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Akredianto, B. R. D. 2014. Pengaruh Waktu Equilibrasi terhadap Motilitas dan Viabilitas Kambing Gembrong Post Thawing dalam Pengencer Skim Kuning Telur. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.
Alkan, S., A. Baran, O. B. ozdas, and M. Evecen. 2002. Morfologi defects in Turkey semen. Journal Veteriner Animal Science, 26(5): 1087—1092.
Almahdi, A. B., Y. S. Ondho, and Sutopo. 2014. Comparative studies of semen quality on different breed of chicken in poultry breeding center Temanggung-Central Java. Journal of Engineering and Science, 3(2): 94—103.
Apriyanto, A. S. Aku, dan R. Aka. 2020. Penampilan produksi hasil persilangan resiplokal ayam Peranakan Bangkok dan ras petelur umur 1-8 minggu. Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo, 2(2): 221—227.
Ardhani, F. 2014. Karakteristik Semen dan Spermatozoa Ayam Nunukan. Penelitan Mandiri Faperta Universitas Mulawarman. Samarinda.
Bebas, W., L. B. Geovany dan K. B. Made. 2016. Penambahan Vitamin E pada pengencer bts terhadap daya hidup dan motilitas spermatozoa babi landrace pada penyimpanan 15℃. Buletin Veteriner Udayana, 8(1) : 1—7.
Coester, J. S., A. Sulaiman, dan M. Rizal. 2019. Daya hidup spermatozoa sapi Limousin yang dipreservasi dengan pengencer tris dan berbagai konsentrasi sari kedelai. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis, 6(2): 175—180.
Danang, D. R., N. Insani, dan P. Trisunawati. 2012. Pengaruh lama simpan semen terhadap kualitas spermatozoa ayam Kampung dalam pengencer ringer’s pada suhu 4℃. Jurnal Ternak Tropika, 13(1): 45—57.
Getachew, T. 2016. A review article of artificial insemination in poultry. World’s Veterinary Journal, 6(1): 26—35.
Gordon, M.H., 1990. The mechanism of antioxidants action in vitro. cit : B.J.F. Hudson, editor. Elsivier Applied Science, 9(1): 17—23.
Hafez, E. S. E. 2000. Semen evaluation In: Reproduction in Farm Animals. 7th Ed. Lea and Febiger. Philadelphia.
Hartono, M. 2008. Optimalisasi penambahan vitamin e dalam pengencer sitrat kuning telur untuk mempertahankan kualitas semen kambing Boer. Jurnal Indonesian Tropical Animal Agriculture, 33(1): 11—19.
Hartono, M., S. Suharyati, P. E. Santosa, dan Siswanto. 2020. Buku Penuntun Praktikum Teknologi Reproduksi Ternak. Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Hashem, E. Z., R. Haddad, and M. Eslami. 2017. Evaluation of ram semen enrichment with oleic acid on different spermatozoa parameters during low temperature liquid storage. Small Ruminant Research, 150(4): 30—39.
Hastuti, Junaedi, dan A. Putra. 2021. Hubungan karakteristik morfologi tubuh dengan bobot badan Ayam Bangkok jantan. Jurnal Veteriner, 22(3): 360—366.
Hernawati, T., D. H. Fevianita, M. Hariadi, dan R. Kurnijasanti. 2010. Viabilitas dan motilitas spermatozoa entok (Cairina moschata) dalam kombinasi bahan pengencer susu skim, fruktosa dan kuning telur. Veterinaria Medika, 3(1): 49—52.
Hijriyanto, M., Dasrul, dan C. T. Thasmi. 2017. Pengaruh frekuensi penampungan semen terhadap kualitas spermatozoa pada ayam Bangkok. JIMVET, 1(1): 046—053.
Ihsan, N. M., 2009. Bioteknologi Reproduksi Ternak. Universitas Brawijaya. Malang.
Junaedi dan Husnaeni. 2019. Kaji banding kualitas semen segar empat genetik ayam lokal Indonesia. Jurnal Veteriner, 20(3): 397—402.
Junaedi, Khaeruddin, dan A. H. Fattah. 2021. Peningkatan keterampilan budidaya ternak ungags bagi peternak ayam lokal di Kabupaten Kolaka melalui bimbingan teknis inseminasi buatan dan metode persilangan. Abdimas Galuh, 3(1): 183—192.
Kismiati, S. 1997. Pengaruh Interval Inseminasi terhadap Performan Reproduksi dan Heritabilitas Pertumbuhan Ayam Kedu Hitam. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kostaman, T., dan S. Sopiyana. 2017. Evaluasi Karakteristik Ejakulasi Ayam White Leghorn. Prosiding Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan V: Teknologi dan Agribisnis Peternakan untuk Mendukung Ketahanan Pangan, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Mayes, P. A., 1995, Glukoneogenesis dan Pengendalian Kadar Glukosa Darah, dalam Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., dan Rodwell, V. M., (Eds) Biokimia Harper, Diterjemahkan oleh Andry Hartono, Edisi XXII, 227. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Mulyadi, P. M. 2007. Karakteristik Semen Ayam Arab, Pelung dan Wareng Tangerang. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Parker, J. E. 1972. Reproductive Physiologi in Poultry. In: Reproduction in Farm Animals. 2 nd ed. Lea and Febiger. Philadelpia.
Putra, I. M. H., W. Bebas, M. K. Budiasa. 2019. Pengaruh penambahan berbagai konsentrasi Vitamin E pada pengencer fosfat kuning telur terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa puyuh. Buletin Veteriner Udayana, 11(1): 58—64.
Rowianti, W. O., Junaedi, dan Suparman. 2021. Pertumbuhan bobot badan ayam hasil persilangan ayam Kampung dengan ayam Bangkok. Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan, 3(1): 8—11.
Sastrodihardjo, S. dan H. Resnawati. 2003. Inseminasi Buatan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Savitri, F. K., S. Suharyati, dan Siswanto. 2014. Kualitas semen beku sapi Bali dengan penambahan berbagai dosis vitamin C pada bahan pengencer skim kuning telur. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 2(3): 30—36.
Setyawan, F., T. W. Suprayogi, R. A. Prastiya, T. I. Restiadi, A. L. Saputro, dan B. Agustono. 2019. Pengaruh perbedaan waktu ekuilibrasi sebelum pembekuan terhadap kualitas spermatozoa sapi Rambon Banyuwangi menggunakan pengencer tris kuning telur. Jurnal Medik Veteriner, 2(2): 101—107.
Sitohang, A. G., B. Wantouw, dan E. Queljoe. 2015. Perbedaan antara efek pemberian Vitamin C dan Vitamin E terhadap kualitas spermatozoa tikus Wistar (Rattus norvegicus) jantan setelah diberi paparan asap rokok. Jurnal E-Biomedik, 3(1): 65—71.
Solihati, N., R. Idi, R. Setiawan, I. Y. Asmara, dan B. I. Sujana. 2006. Pengaruh lama penyimpanan semen cair ayam buras pada suhu 5℃ terhadap periode fertil dan fertilitas sperma. Jurnal Ilmu Ternak, 6(1): 7—11.
Susilawati, T. 2011. Spermatologi. UB Press. Malang.
Susilawati, T. 2013. Pedoman Inseminasi Buatan pada Ternak. UB Press. Malang.
Tanii, R. Y., A. A. Dethan, dan T. I. Purwantiningsih. 2022. Pengaruh pengencer ekstrak air daun tebu dalam sitrat kuning telur terhadap viabilitas dan abnormalitas spermatozoa serta pH semen sapi Bali. Journal of Tropical Animal Science and Technology, 4(1): 56—65.
Toelihere, M. R. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa. Bandung.
Trias, P. A. H. 2001. Kualitas sperma dan pengaruh bahan pengencer terhadap daya hidup spermatozoa domba lokal. Buletin Pertanian dan Peternakan, 2(3): 14—20.
Ulus, E., E. D. Kusumawati, dan A. T. N. Krisnaningsih. 2019. Pengaruh pengencer dan lama simpan semen ayam kampung pada suhu ruang terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa. Jurnal Sains Peternakan, 7(1): 29—40.
Wijaya, A. 1995. Radikal bebas dan parameter status antioksidan. Prodia Diagnostics Education Services, 6(1): 1—6.
Wiyanti, D.C., N. Isyani, dan P. Trisunuwati. 2013. Pengaruh lama simpan semen dalam pengencer NaCl fisiologis pada suhu kamar terhadap kualitas spermatozoa ayam Kampung (Gallus domestic). Jurnal Kedokteran Hewan, 7(1): 53—55.
Yulnawati dan M. A. Setiadi. 2005. Motilitas dan keutuhan membran plasma spermatozoa epididimis kucing selama penyimpanan pada suhu 4℃. Media Kedokteran Hewan, 21(3): 100—104.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).