PENGARUH UMUR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP TINGKAT INFESTASI CACING SALURAN PENCERNAAN PADA KERBAU RAWA (Bubalus bubalis LINN.) DI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
PENGARUH UMUR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP TINGKAT INFESTASI CACING SALURAN PENCERNAAN PADA KERBAU RAWA ( BUBALUS BUBALIS LINN.) DI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah pada April 2023, bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur dan jenis kelamin terhadap tingkat infestasi cacing saluran pencernaan pada Kerbau Rawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei . Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil semua sampel feses yang berasal dari 72 ekor Kerbau Rawa di 2 kelurahan dan 3 Desa yang terdapat pada Kecamatan Trimurjo yaitu Kelurahan Adipuro dan Trimurjo, kemudian Desa Depok Rejo, Pujoasri, dan Pujokerto. Pemeriksaan sampel feses dilakukan di Balai Veteriner Lampung menggunakan uji Mc. Master dan uji sedimentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji Chi-Square pada taraf 5% dan data mengenai jenis cacing yang menginvestasi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin antara jantan dan betina tidak berpengaruh terhadap tingkat investasi cacing saluran pencernaan (P>0,05) dengan tingkat investasi jenis kelamin jantan yaitu sebesar 35,71% dan jenis kelamin betina yaitu sebesar 37,93%. Hasil penelitian menunjukkan umur <2,5 tahun dan >2.5 tahun tidak berpengaruh terhadap tingkat investasi cacing saluran pencernaan (P>0,05) dengan tingkat investasi umur <2,5 tahun yaitu sebesar 38,13% dan umur >2,5 tahun yaitu sebesar 34,72%. Jenis cacing yang ditemukan pada Kerbau Rawa Paramphistomum sp., dan Trichuris sp.
References
Balai Veteriner. 2014. Penuntun Teknis Pengujian Laboratorium Parasitologi. Balai Veteriner Lampung. Bandar Lampung
Budiharta S. 2002. Kapita Selekta Epidemiologi Veteriner. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Darmin, S., P.F Yuliza., dan M. Sirupang. 2016. Prevalensi Paramphistomiasis pada sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. 2(2):149–161
Edy dan Purbowati, Endang. 2009. Panduan Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta
Hafeez, M. 2005. Prevalence of Paramphistomosis in cattle in Chittoor district of Andhra Pradesh, India. Journal of Parasitic Disease 29(1): 01-08.
Hanafiah, M., Winaruddin, dan Rusli. 2002. Studi infestasi nematode gastrointestinal pada kambing dan domba di Rumah Potong Hewan Banda Aceh. Journal Sains Veteteriner. 20(1): 14-182
Jhoni, V.A.R., S. Susilowati dan S. Koesdarto. 2015. Pengaruh tatalaksana kandang terhadap infeksi helminthiasis saluran pencernaan pada pedet Peranakan Simental dan Limousin di Kecamatan Yosowilangun Lumajang. Agroveteriner 3(2):114-120.
Karim, W.A., A. Farajallah, and B. Suryobroto. 2016. Exploration and prevalence of gastrointestinal worm in buffalo from West Java, Central Java, East Java and Lombok, Indonesia. Aceh Journal of Animal Science 1(1):1-15.
Khan, M.N, M.S. Sajid, M.K. Kasib, Z. Iqbal, and A. Hussain. 2010. Gastrointestinal helminthiasis: prevalence and associated determinants in domestic ruminants of District Toba Tek Singh, Punjab, Pakistan. Parasitol Research. 107(4): 787-794.
Koesdarto, S., S. Subekti, S. Mumpuni, H. Puspitawati, dan Kusnoto. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Nematoda Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.
Lamann GV. 2010. Veterinary Parasitology. Nova Science Publisher, Inc. New York.
Levine, N. D. 1990. Parasitologi veteriner. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Marskole, P., Y. Verma, A.K. Dixit, and M. Swarny. 2016. Prevalence and burden of gastrointestinal parasites in cattle and buffaloes in Jabalpur, India. Veterinary World 9(8):1214-1217.
Martindah E, I.S. Nurhayati. 2008. Masalah Ascariasis Pada Ayam, Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi dalam Mendukung Usaha Ternak Unggas Berdayasaing. Balai Besar Penelitian Veteriner. Bogor.
Nugraha AB. 2015. Kajian Prevalensi dan Faktor Risiko Kriptosporidiosis pada Peternakan Sapi Perah di Kabupaten Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Prawestry, Y.A. 2021. Tingkat infeksi dan identifikasi jenis Nematoda penyebab nematodiasis pada sapi Potong berbagai umur di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Journal of Animal Science and Technology. 3(2): 106--114.
Purwaningsih, Noviyanti, dan P. Sambodo. 2017. Infestasi cacing saluran pencernaan pada kambing Peranakan Ettawa di Kelurahan Amban Kecamatan Manokwari Barat Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Journal Ilmiah Peternakan Terpadu. 5(1): 8–12
Raza, M.A., H.A. Bachaya, M.S. Akhtar, H. M. Arshad, S. Murtaza, M.M. Ayaz, M. Najeem, dan A. Basit. 2012. Point prevalence of gastrointestinal helminthiasis in buffaloes (Bubalus bubalis) at The Vicinity of Jatoi. Jurnal Sci.Int. (Lahore). 24(4): 465-469.
Ridwan M., L.T. Suwanti, T.W. Suprayogi, Mufasirin, Kusnoto, dan H. Poeji. 2021. Prevalensi parasit saluran pencernaan pada Kerbau (Bubalus bubalis) melalui pemeriksaan feses di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis. 9(1): 109-115
Rofiq, M. N. 2014. Jenis Cacing pada Feses Sapi di TPA Jatibarang dan KTT Sidomulyo Desa Nongkosawit Semarang. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Semarang
Shah, F.M., R. Ralph, (2015): Manual of tropical Veterinary Parasitology. United Kingdom.
Soulsby, E.J.L. 1986. Helmint, Arthropods and Protozoa of Domesticated Animal. 7th Ed. The English Languange Book Socienty and Baillire Tindall. London.
Subekti, S., S. Mumpuni, S. Koesdarto, H. Puspitawati. Kusnoto. 2010. Buku Ajar Helmintologi Veteriner. Airlangga University Press. Surabaya.
Subekti, S., S. Mumpuni., S. Koesdarto. H. Puspitawati dan Kusnoto. 2011. Buku Ajar Ilmu Penyakit Helmints. Airlangga University Press. Surabaya.
Tantri, N., T. R. Setyawati, dan S. Khotimah. 2013. Prevalensi dan intensitas telur cacing parasit pada feses sapi (Bos sp.) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Pontianak Kalimantan Barat. Journal Protobiont. 2 (2): 102–106.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).