Pengaruh Suplementasi Rumput Laut terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Ransum Sapi Potong
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rumput laut dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada sapi potong. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2023 di KPT Maju Sejahtera Lampung Selatan dan analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi LabTIAP Serpong, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan, dengan menggunakan 18 ekor sapi potong lokal. Perlakuan yang diberikan yaitu P1; rumput pakchong + konsentrat (perbandingan 70%:30% BK pakan), P2; rumput pakchong + konsentrat (perbandingan 70% : 30% BK pakan) + rumput laut eucheuma cottonii (4% BK pakan) dan P3; rumput pakchong + konsentrat (perbandingan 70% : 30% BK pakan) + rumput laut Eucheuma cottonii (4% BK pakan) + biochar (0,05% BK pakan). Variabel yang diamati yaitu Kecernaan Bahan Kering (KcBk) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBo). Pada perlakuan P3 menunjukkan hasil tidak berbeda nyata dari P1 dan P2 terhadap nilai kecernaan bahan kering. Pada perlakuan P3 menunjukkan hasil tidak berbeda nyata juga P1 dan P2 terhadap kecernaan bahan organik. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penambahan rumput laut dalam ransum sapi potong menghasilkan rata-rata kecernaan bahan kering tertinggi yaitu pada P3 sebesar 64,95%; P2 sebesar 63,41%, dan P1 sebesar 61,34%, sedangkan pada bahan organik kecernaan tertinggi yaitu P3 sebesar 65,94%; P2 sebesar 63,62%, dan P1 sebesar 62,59%.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








