PENGARUH PENGGUNAAN LEVEL SILASE PUCUK TEBU DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN NDF DAN ADF PADA SAPI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level penggunaan silase pucuk tebu dalam ransum terhadap kecernaan NDF dan ADF pada sapi. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2023--Desember 2023 yang bertempat di PT. Gunung Madu Plantations, KM 90 Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung dan analisis kecernaan NDF dan ADF dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Institut Pertanian Bogor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL), yang terdiri dari 4 periode dan 4 perlakuan. Perlakuan yang digunakan yaitu P1: silase pucuk tebu 40% + konsentrat 60%; P2: silase pucuk tebu 50% + konsentrat 50%; P3: silase pucuk tebu 60% + konsentrat 40%; P4: silase pucuk tebu 70% + konsentrat 30%. Variabel yang diamati berupa kecernaan Neutral Detergent Fiber (NDF) dan Acid Detergent Fiber (ADF). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan level tertentu silase pucuk tebu dalam ransum yang diberikan pada sapi potong berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai kecernaan Neutral Detergent Fiber (NDF) dan kecernaan Acid Detergent Fiber (ADF). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan level silase pucuk tebu hingga 70% dalam ransum pada sapi potong dapat digunakan karena tidak memberikan dampak negatif dan tidak mempengaruhi nilai kecernaan Neutral Detergent Fiber (NDF) dan kecernaan Acid Detergent Fiber (ADF) sehingga silase pucuk tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan alternatif untuk mensubtitusi konsentrat pada ransum sapi potong.
Downloads
References
Asmoro, S. D. 2017. Pengaruh Jenis Hijauan pada Pembuatan Silase Pakan Lengkap terhadap Kualitas Fisik, pH, dan Kandungan Nutrisi. Skripsi. Program Studi Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2021. Luas Areal Tanaman (Hektar). 2021. https://lampung.bps.go.id/indicator/54/258/2/produksi-tanaman.html. Diakses pada 20 Agustus 2023.
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2021. Produksi Tanaman (Ton). 2021. https://lampung.bps.go.id/indicator/54/258/1/produksi-tanaman.html. Diakses pada 20 Agustus 2023.
Bahri, S., Mukhtar M., Nibras K. Laya., dan Ida S. T. 2022. Kecernaan in vitro silase pakan komplit menggunakan jerami jagung organik dan anorganik. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan, 8(1): 84—95.
Christiyanto, M., dan Utama C. S. 2021. Kecernaan ADF, NDF dan hemiselulosa secara in vitro pada litter fermentasi dengan lama peram yang berbeda. Jurnal Ilmu Ternak, 21(1): 1—9.
Febriany F. Wawo, Abraham F. Pendong, Ch. L. Kaunang, M. R. Waani. 2020. Kecernaan NDF dan ADF ransum komplit berbasis tebon jagung pada sapi peranakan ongole. Zootec, 40(2): 522—530.
Fitriani, Erwanto, Liman, dan Muhtarudin. 2024. Inkorporasi produk suplement multi nutrien saos ke dalam konsentrat sapi potong dan pengaruhnya terhadap konsumsi bahan kering, protein kasar dan pertambahan bobot tubuh. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan, 8(2): 200—209.
Hesti, U. D., Liman, dan Yusuf, D. 2016. Pengaruh pemberian ransum berbasis limbah kelapa sawit fermentasi terhadap konsumsi energi dan energi tercerna pada sapi Peranakan Ongole (PO). Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 4(2): 129—133.
Jaelani, A., W. Widaningsih, dan Mindarto. 2015. Pengaruh lama penyimpanan hasil fermentasi pelepah sawit oleh Trichoderma sp terhadap derajat keasaman (pH), kandungan protein kasar dan serat kasar. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, 40(3): 232—240.
Nisa, I. S. 2014. Kecernaan NDF dan ADF Ransum Komplit dengan Kadar Protein Berbeda pada Ternak Kambing Marica. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Nugroho, A. D., Muhtarudin, Erwanto, dan Farida Fathul. 2020. Pengaruh perlakuan fermentasi dan amoniasi kulit singkong terhadap nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum pada domba jantan. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan, 4 (2): 119—125.
Rahayu, S., N. Jamarun, M. Zain dan D. Febrina. 2015. Pengaruh pemberian dosis mineral Ca dan lama fermentasi pelepah sawit terhadap kandungan lignin, kecernaan BK, BO, PK dan fraksi serat (NDF, ADF, hemiselulosa, dan selulosa) menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium. Jurnal Peternakan Indonesia, 17(2): 151—162.
Sondakh, E.H.B., M.R. Waani, J.A.D. Kalele, dan S.C. Rimbing. 2018. Evaluation of dry matter digestibility and organic matter of in vitro unsaturated fatty acid based ration of ruminant. International Journal of Current Advanced Research, 7(6): 13582—13584.
Tututroong, R. A. V., Soebarinoto, Hartuti, dan Ch. L. Kaunang. 2014. Evaluasi Nutrisi dan Rumput Benggala Teramoniasi dan Ampas Sagu Terfermentasi dalam Pakan Komplit terhadap Penampilan Kambing Kacang. Disertasi. Universitas Brawijaya. Malang.
Wahyono, T., E. Jatmiko, Firson, S.N.W. Hardani, dan E. Yunita. 2019. Kecernaan Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), dan hemiselulosa hijauan pakan secara in vitro. Jurnal Sains Peternakan, 17(2): 17—23.
Wahyuni, I.M.D., Muktiani, A., dan Christiyanto, M. 2014. Kecernaan bahan kering dan bahan organik dan degradabilitas serat pada pakan yang disuplementasi tanin dan saponin. Jurnal Agripet, 2(2): 115—124.
Wibowo, A.S., M. Christiyanto, L.K. Nuswantara, dan E. Pangestu. 2019. Kecernaan serat berbagai jenis pakan produk samping pertanian (by product) sebagai pakan ternak ruminansia yang di uji secara in vitro. Jurnal Litbang, 178(12): 17—2.
Copyright (c) 2024 Dewi Annisa Putri, Erwanto Erwanto, Muhtarudi Muhtarudi, Liman Liman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








