Efektivitas Suplementasi Temu Ireng (Curcuma Aeruginosa) Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Kecernaan Bahan Organik Pada Kambing Jawarandu Jantan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi temu ireng terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik kambing Jawarandu Jantan. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2024 - Mei 2024 yang berlokasi di kandang Margo Lembu, Adijaya, Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, dengan menggunakan 12 ekor kambing Jawarandu Jantan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 : Ransum basal 100%, P1 : ransum basal 100% + 750mg temu ireng/ekor/hari, P2: ransum basal 100% + 1.500 mg temu ireng/ekor/hari dan P3: ransum basal 100% + 2.250 mg temu ireng/ekor/hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam (ANOVA). Hasil penelitian efektivitas suplementasi temu ireng (cucurma aeruginosa) dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering (P0: 79,42%, P1: 80,98%, P2: 84,94% dan P3: 83,34%) dan kecernaan bahan organik (P0: 73,41%, P1: 76,57 %, P2: 82,38% dan P3: 78,43%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah perlakuan pemberian suplementasi temu ireng tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Perlakuan P2 pada kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik dengan penambahan dosis temu ireng 1.500mg merupakan perlakuan terbaik dari perlakuan lainnya dikarenakan mampu meningkatkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik kambing Jawarandu Jantan.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Hestianah, E. P., N. Hidayat dan S. Koesdarto. 2010. Pengaruh pemberian rimpang temu ireng (curcuma aeruginosa, roxb) terhadap gambaran histopatologi hati mencit (mus musculus) Jantan. Jurnal Veterinaria Medika. 3: 1.
Ismail, R. 2011. Kecernaan In Vitro. http://rismanismail2.wordpress.com. Diakses pada 31 Oktober 2023.
Kamal, M. 1994. Nutrisi ternak I. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kartadisastra HR. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Kanisius, Yogyakarta.
Lestari, A.R. 2009. Perhitungan Jumlah Mikroorganisme Reproduksi Kambing Jawarandu (Studi Kasus di PT. Widodo Makmur Perkasa, Provinsi Lampung). [Skripsi] Program Sarjana Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Mastopan, M. T, dan Nevy. D.H. 2014. Kecernaan lemak kasar dan tdn (total digestible nutrient) ransum yang mengandung pelepah daun kelapa sawit dengan perlakuan fisik, kimia, biologis dan kombinasinya pada domba. Jurnal Peternakan Integratif. 3(1): 37--45.
Nabawi, S. N. L., Fitriana, E. L., Astuti, D. A., dan Tarigan, A. 2023. Performa dan profil darah kambing boerka yang diberi ransum mengandung frass pod kakao dan frass bungkil inti sawit. Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, 21(2): 75--82.
Nugroho, A. D., Muhtarudin, M., Erwanto, E., dan Fathul, F. 2020. Pengaruh perlakuan fermentasi dan amoniasi kulit singkong terhadap nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum pada domba jantan. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan. 4(2): 119--125.
Setiyono, A. 2014. Gambaran histopatologis dan klinis ayam herbal setelah diuji tantang dengan virus avian influenza H5N1. 8(1): 30--34.
Sulistyoningsih. M., M.A. Dzakiy., dan A. Nurwahyunani. 2014. Optimalisasi feed additive herbal terhadap bobot badan, lemak abdominal dan glukosa darah ayam broiler. Bioma. 3(2): 1--16.
Syahrir, S., 2009. Potensi Daun Murbei dalam Meningkatkan Nilai Guna Jerami Padi sebagai Pakan Sapi Potong. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Wicaksana, K., dan Yusuf Widodo 2015. Status gizi kambing kacang di kecamatan tanjung bintang kabupaten lampung selatan Nutritional Status of Kacang Goat in Tanjung Bintang District Lampung Selatan Regency. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(4): 20--21.
Wodzicka,T. M., I. K. Sutama., I. Putu, dan T. D. Chaniago. 1991. Tingkah Laku dan Produksi Ternak di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








