Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Konsumsi Ransum, Bobot Telur, dan Henday Production Ayam Ras Petelur Umur 73--79 Minggu
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap konsumsi ransum, bobot telur, dan hen-day production ayam petelur fase produksi II. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu pada Januari 2024-Februari 2024 di perusahan peternakan ayam petelur CV. Margaraya Farm, Dusun Sukananti, Desa Margaraya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Pada setiap ulangan terdiri atas 9 ekor ayam ras petelur. Peubah yang diamati meliputi konsumsi ransum, bobot telur, dan hen-day production. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam pada taraf 5% apabila berpengaruh nyata akan dilanjutkan dengan uji lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun kelor (Moringa oleifera) dengan level 1%, 2%, dan 3% dalam ransum ayam ras petelur, berpengaruh relatif sama (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, bobot telur, dan hen-day production.
Downloads
References
https://doi.org/10.4314/bajopas.v3i1.58706
Fadillah, R., dan Fatkhuroji. 2013. Memaksimalkan Produksi Ayam Ras Petelur. Cetakan Pertama. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Memaksimalkan Produksi Ayam Ras Petelur / Roni Fadilah, Fatkhuroji | Perpustakaan BPSIP Maluku (NPP : 8171044A0000002) (kikp-pertanian.id)
Forbes, J. M. 2007. Voluntary Food Intake and Diet Selection in Farm Animals. CAB International.
https://www.researchgate.net/publication/285937157_Voluntary_food_intake_and_diet_selection_in_farm_animals_Second_edition
Hadrawi, J., S. P. Pitres, dan Basri. 2022. Efek suplementasi tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap performa produksi dan kualitas telur ayam petelur. Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan. 3(2) : 43--48.
https://doi.org/10.31605/jstp.v3i2.1597
Huda, K., Lokapirnasari, W. P., Soeharsono, S., Hidanah, S., Harijani, N., dan Kurnijasanti, R. 2019. Pengaruh Pemberian Probiotik Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium terhadap Produksi Ayam Petelur yang Diinfeksi Escherichia coli. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 14 (2), 154–160.
https://doi.org/10.31186/jspi.id.14.2.154-160
Indi, A., Agustina, D., dan Erna, R., 2014. Pengaruh penambahan ikan lemuru (Sardinella longiceps) terhadap karakteristik folikel dan siklus ovulasi pada ayam ras. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis, 1 (1), 45--53.
https://doi.org/10.33772/jitro.v1i1.360
Mahfuds, L.D., F.L. Maulana, U. Atmomarsono dan T.A. Sarjana. 2009. Karkas dan lemak abdominal ayam broiler yang diberi ampas bir dalam ransum. Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan. Semarang. http://eprints.undip.ac.id/3511/
Natsir, W. N. I.,R. S. P. Rahayu., M. A. Daruslam, dan M. Azhar. 2020. Palatabilitas maggot sebagai pakan sumber protein untuk ternak unggas. Jurnal Agrisistem. 16(1): 27--32. https://www.semanticscholar.org/paper/PALATABILITAS-MAGGOT-SEBAGAI-PAKAN-SUMBER-PROTEIN-Natsir-Rahayu/3abc042feca8271f3a8c00c540cd7856716befc6?utm_source=direct_link
Nobo G., Moreki. J. C., dan Nsoso. S. J. 2012. Feed intake, body weight, average daily gain, feed conversion ratio and carcass characteristics of helmeted guinea fowl fed varying levels of phane meal (Imbrasia belina) as replacement of fishmeal under intensive system. International Journal of Poultry Science. 11(6): 378-384. https://doi.org/10.5455/ijavms.164
Priastoto, D., T. Kurtini, dan S. Sumardi. 2016. Pengaruh pemberian probiotik dari mikroba lokal terhadap performa ayam petelur. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 4(1): 80--85. https://doi.org/10.21157/j.ked.hewan.v10i2.5042
Razis A.F.A., Ibrahim M.D., dan Kntayya S.B. 2014. Health benefits of Moringa oleifera . Asian Paciffic Journal Cancer Preview.15 (20) :. 8571-8576. https://doi.org/10.7314/apjcp.2014.15.20.8571
Rasyaf, M. 2012. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Riawan, R., R. Riyanti, dan K. Nova. 2017. Pengaruh perendaman telur menggunakan larutan daun kelor terhadap kualitas internal telur ayam ras. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 5(1): 1--7. https://doi.org/10.23960/jipt.v5i1.p1-7
Rifaid, R. 2018. Kualitas dan Produksi Telur Berdasarkan Umur dan Pakan yang Digunakan. Tesis. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Makassar.
Rossida, K. S.P., S. Sunarno., K. Kasiyati, dan M. A. Djaelani. 2019. Pengaruh imbuhan tepung daun kelor (Moringa oleifera Lam.) dalam pakan pada kandungan protein dan kolesterol telur itik pengging (Anas platyrhyncos domesticus L.). Jurnal Biologi Tropika. 2 (2) 45--47. https://doi.org/10.14710/baf.4.2.2019.107-115
Satria, E. W., O. Sjofjan, dan I. H. Djunaidi. 2016. Respon pemberian tepung
daun kelor (moringa oleifera) pada pakan terhadap penampilan produksi
dan kualitas telur ayam petelur. Jurnal Buletin Peternakan. 40(3):197--
202. https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v40i3.11203
Sjofjan, O. 2008. Efek penggunaan tepung daun kelor (Moringa oeifera) dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Bogor.
Yunus M., D. P. Rahardja., dan A. R. Laily. 2020. Performa Ayam Pedaging Terhadap Pemberian Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dalam Pakan. Jurnal Agrisistem 16 (2) : 108--113. https://doi.org/10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v16i1.102
Copyright (c) 2025 Ahmad Bambang Legowo, Rr Riyanti, Syahrio Tantalo, Dian Septinova

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








