Pengaruh Subtitusi Indigofera dengan Level yang Berbeda pada Sel Darah Merah, Kadar Hemoglobin dan Hematokrit pada Kambing Saburai Betina
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi Indigofera terhadap total sel darah merah, hemoglobin dan hematokrit serta mengetahui level terbaik dari pemberian subtitusi Indigofera terhadap total sel darah merah, hemoglobin dan hematokrit pada kambing Saburai. Penelitian dilaksanakan pada 23 Januari hingga 21 Februari 2025 di UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai, Kabupaten Pesawaran, dan analisis darah dilakukan di Laboratorium Klinik Petshop Kinkou, Bandar Lampung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) berdasarkan bobot tubuh kambing dengan empat perlakuan: P0 (100% pakan basal), P1 (80% pakan basal + 20% Indigofera), P2 (70% pakan basal + 30% Indigofera), dan P3 (60% pakan basal + 40% Indigofera). Data dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi Indigofera tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah sel darah merah, hemoglobin, dan hematokrit. Substitusi 20% berpotensi memberikan hasil eritrosit dan hemoglobin dalam kisaran normal, sedangkan kadar hematokrit masih berada di bawah nilai normal pada semua perlakuan
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Abbas, K. A. (2020). Transportation and the use of oxygen. Indonesian Journal of Anesthesiology and Reanimation, 1(2), 58–63. https://doi.org/10.20473/ijar.v1i22019.58-63
Azzahro, S. S. A. (2024). Gambaran Profil Darah Hemoglobin Hematokrit Dan Histopatologi Hepar Pada Kambing Dan Domba Hewan Kurban. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Bijanti, R., Gandulatikyuliani, M., Wahjuni, R. S., & Utomo, R. B. (2010). Buku Ajar Patologi Klinik Veteriner. Airlangga University Press.
Hutabarat, J., Erwanto, & Wijaya, A. K. (2017). The effect of cutting age on crude protein and crude fiber of Indigofera zollingeriana. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan, 1(3), 2598–3067. https://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/60
Kasthama, I. G. P., & Marhaeniyanto, E. (2006). Identifikasi kadar hemoglobin darah kambing Peranakan Etawah betina dalam keadaan birahi. Buana Sains, 6(2), 189–193. https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/buanasains/article/viewFile/110/110
Mahendra, D., Santosa, P. E., Erwanto, & Muhtarudin. (2024). Pengaruh pemberian tepung kunyit (Curcuma domestica) terhadap sel darah merah dan hemoglobin kambing jawarandu jantan. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan , 8(2), 248–256. https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.248-256
Ola, E. A. R. D., & Wuhan, Y. O. P. (2024). Laporan kasus: profil hematologi dan urinalisis pada kambing Kacang yang terinfeksi Sarcoptes scabiei. Jurnal Veteriner Nusantara, 7(2), 1–9. http://ejurnal.undana.ac.id/jvn
Sudarman, A., Hidayati, N., & Suharti, S. (2019). Status nutrisi kerbau betina di peternakan rakyat Cibungbulang: pengaruh suplementasi Indigofera sp dan gaplek terhadap perubahan profil darah. Jurnal Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan, 17(2), 32–37. https://doi.org/10.29244/jintp.17.2.32-37
Weiss, D. J., & Wardrop, K. J. (2010). Schalm’s Veterinary Hematology (Sixth). Wiley-Blackwell.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Atribusi Creative Commons 4.0.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan-ketentuan berikut:
-
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, memuatnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk memuat karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).








