Infestasi Cacing Saluran Pencernaan pada Kambing Rambon di Maryono Farm Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung

  • Alvin Permana Putra Universitas Lampung
  • Ali Husni
  • Purnama Edy Santosa
  • Madi Hartono

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat infestasi cacing saluran pencernaan pada kambing Rambon yang terkait dengan usia dan jenis kelamin di Maryono Farm, Kecamatan Kemiling, di Kota Bandar Lampung. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2024, berlokasi di Maryono Farm, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung. Pengujian sampel feses yang dikumpulkan dalam penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Balai Veteriner di Kota Bandar Lampung. Dalam penelitian ini, metode purposive sampling diterapkan, dan analisis sampel feses dilakukan di Laboratorium Parasitologi Balai Veteriner Lampung menggunakan Metode uji Mc.Master, jumlah sampel yaitu sebanyak 60 sampel dan dikelompokkan berdasarkan umur <1 tahun dan >1 tahun. Hasil analisis yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel, serta menghitung tingkat infestasi cacing saluran pencernaan pada kambing Rambon, dengan data yang disampaikan secara deskriptif. Ditemukan kesimpulan bahwa tingkat infestasi cacing saluran pencernaan mencapai 48,33%, dengan 29 sampel positif, dari 60 total sampel. di mana infestasi cacing saluran pencernaan terbanyak terdiri dari infestasi tunggal cacing saluran pencernaan sebesar 25% dibandingkan infestasi campuran 23,33%; jenis cacing yang teridentifikasi yaitu Strongyloides sp., Oesophagostomum sp., Trichostrongylus sp., Moniezia sp., dan Haemonchus sp.; tingkat infestasi cacing saluran pencernaan berdasarkan jenis kelamin menunjukkan kambing Rambon jantan sebesar 37,93% dan betina sebesar 62,07%; sementara itu, tingkat infestasi berdasarkan usia kambing Rambon yang berusia kurang dari 1 tahun sebesar 24,14% dan yang berusia lebih dari 1 tahun sebesar 75,86%.

References

Akhira, D., Fahrimal, Y., & Hasan, M. (2013). Identifikasi parasit nematoda saluran

pencernaan anjing pemburu (Canis familiaris) di kecamatan Lareh Sago Halaban

provinsi Sumatera Barat. Jurnal Medika Veterinaria, 7(1), 42–45.

https://doi.org/10.21157/j.med.vet..v7i1.2919

Balai Veteriner. (2014). Buletin Laboratorium Veteriner. Balai Veteriner.

Barnes, E. H., & Dobson, R. J. (1990). Population dynamics of Trichostrongylus

Colubriformis in sheep: computer model to simulate grazing systems and the

evolution of anthelmintie resistance. International Journal for Parasitology, 20(7),

–831. https://doi.org/10.1016/0020-7519(90)90019-J

Dwinata, I. M., Apsari, I. A., Suratma, N. A., & Oka, I. B. M. O. (2017). Identfikasi

Parasit Cacing. Universitas Udayana.

Hendawy, S. (2018). Immunity to Gastrointestinal Nematodes in Ruminants: Effector

Cell Mechanisms and Cytokines. Journal of Parasitic Diseases, 42(4), 471–482.

https://doi.org/10.1007/s12639-018-1023-x

Junquera, P. (2024). Parasites Of Dogs, Cats, Horses And Livestock. PARASITIPEDIA.

https://parasitipedia.net/index.php?.

Karim, W. A., Farajallah, A., & Suryobroto, B. (2016). Exploration and prevalence of

gastrointestinal worm in buffalo from West Java, Central Java, East Java and

Lombok, Indonesia. Aceh Journal of Animal Science, 1(1), 1–15.

https://doi.org/10.13170/ajas.1.1.3566

Larasati, H., Hartono, M., & Siswanto. (2017). Prevalensi cacing saluran pencernaan sapi

perah periode Juni˗˗Juli 2016 pada peternakan rakyat di provinsi Lampung. Jurnal

Riset Dan Inovasi Peternakan, 1(1), 8–15.

https://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/73

Lestari, T. D., & Ismudiono. (2014). Ilmu Reproduksi Ternak. Airlangga University

Press.

Nugraheni, N., Marlina, T., & Hidayati, Y. A. (2015). Identifikasi cacing endoparasit

pada feses sapi potong sebelum dan sesudah proses pembentukan biogas. Students

E-Journals, 4(3), 1–8.

Ramadhan, M. E., Hartono, M., Suharyati, S., & Santosa, P. E. (2018). Prevalence of

gastrointestinal gelminths on Balinese Cattle in Candipuro District, South Lampung

Regency. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan, 2(3), 1–9.

https://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/37

Renaldy, Y., Hartono, M., & Suharyati, S. (2019). Prevalensi cacing saluran pencernaan

kambing Saburai pada kelompok ternak di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan, 3(1), 25–30.

https://jrip.fp.unila.ac.id/index.php/JRIP/article/view/35

Rophi, A. H. (2015). Identifikasi cacing parasit dan prevalensinya pada ternak kambing

di kelurahan Koya Barat, distrik Muara Tami, kota Jayapura, provinsi Papua.

Novaeguinea Jurnal Biologi, 6(2), 1–11.

https://mail.ejournal.uncen.ac.id/index.php/NG/article/view/1122

Sharma, S., & Busang, M. (2013). Prevalence of some gastrointestinal parasites of

ruminants in southern Botswana. Bots. J. Agric. Appl. Sci, 9(2), 97–103.

https://journals.ub.bw/index.php/bojaas/article/view/204

Soulsby, E. J. L. (1982). Helminths, Arthropods and Protozoa of Domesticated Animals

(7th ed.). Baillire Tindall.

Southwell, J., Cameron, F., & Sallur, N. (2008). Internal Parasite Control in Sheep.

Sheep CRC. www.sheepcrc.org.au/ipcs

Subronto. (2007). Ilmu Penyakit Ternak II: Manajemen Kesehatan Ternak Parasitisme

Gastrointestinal dan Penyakit Metabolisme. Gajah Mada University Press.

Sudardjat, S. (1991). Epidemiologi Penyakit Hewan. Direktorat Bina Kesehatan Hewan,

Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian.

Zulfikar, Danil, M., Afkar, & Wahyudi. (2024). Nematoda gastrointestinal pada sapi

berdasarkan ekologis lingkungan. Jurnal Serambi Engineering , 9(1), 8101–8105.

https://doi.org/10.32672/jse.v9i1.81

Published
2025-04-29
How to Cite
Putra, Alvin, Ali Husni, Purnama Santosa, and Madi Hartono. 2025. “Infestasi Cacing Saluran Pencernaan Pada Kambing Rambon Di Maryono Farm Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung”. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) 9 (2), 313-26. https://doi.org/10.23960/jrip.2025.9.2.313-326.